Saran Psikolog agar Anak Tak Terjerat Narkoba

Reporter

Antara

Kamis, 27 Juni 2019 11:28 WIB

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Reza Indragiri Amriel mengungkapkan salah satu cara untuk menekan kasus penyalahgunaan narkoba adalah dengan memerangi rokok.

"Saya kerap menyatakan bahwa rokok adalah gerbang ideal untuk menjadi penyalahguna narkoba," katanya di Jakarta, merefleksikan Hari Antinarkotika Internasional yang diperingati setiap 26 Juni.

Menurutnya, idealnya pemerintah melakukan pelarangan terhadap rokok untuk mengantisipasi terpengaruhnya generasi muda oleh narkoba. Bersama Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), ia mendorong agar rokok masuk secara eksplisit dalam pasal pidana pada Undang-Undang Perlindungan Anak.

Baca juga:
Jurus Mendeteksi Pasanganmu Mulai Mencoba Narkoba

Reza, yang pernah menulis buku berjudul Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba. menyampaikan anak-anak muda adalah kelompok masyarakat yang paling vital, sekaligus paling riskan. Artinya, kata alumnus psikologi forensik Universitas Melbourne itu, pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi persoalan menyangkut anak-anak muda.

Advertising
Advertising

Penyalahgunaan narkoba, keluarga yang tidak harmonis, dan kesulitan ekonomi, secara klasik kerap disebut sebagai biang kerok utama kejahatan.

"Dan ketiganya ada di sini," kata Dosen Perlindungan Anak, Politeknik llmu Pemasyarakatan (Poltekip), Kemenkumham itu.

Ia mengatakan anak-anak muda merupakan sasaran empuk peredaran narkoba karena untuk menghancurkan generasi suatu negara tidak lagi harus pakai bom.

Artikel lain:
Berawal dari Rokok, Remaja pun Melirik Narkoba

"Narcoterrorism. Perdagangkan narkoba dalam kemasan kecil agar terjangkau, bahkan oleh anak sekalipun," ujarnya.

Setelah ketagihan, mereka akan menjadi konsumen setia dengan takaran yang semakin lama semakin besar. Pada tahap awal, cara tersebut memang menghasilkan profit yang kecil tetapi secara bertahap dan dalam tempo singkat permintaan konsumen akan menggila dengan potensi keuntungan kelas dewa.

Reza berpendapat faktor penarik pada kalangan anak dan remaja bisa berupa ajakan, tekanan teman, dan media. "Sementara, push factor-nya adalah anak dan remaja tidak cukup asertif untuk mengatakan 'tidak'. Jadi, pull bertemu push, sempurna," katanya.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

3 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

11 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya