Jaga Anak Tetap Waras Menghadapi Serbuan Teknologi dan Gawai

Rabu, 12 Juni 2019 09:00 WIB

Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ponsel, tablet, dan gim video bisa membuat kecanduan, mengganggu waktu istirahat, dan menggeser waktu tidur anak. Barang-barang itu menarik anak masuk ke dunia maya sehingga mengalihkan perhatian dari dunia nyata, mengganggu poduktivitas, kesehatan, dan kegiatan di dunia nyata.

Lebih parah lagi, benda-benda digital tersebut juga sering menjadi pemicu masalah gangguan kesehatan, seperti stres, depresi, kecemasan, gangguan belajar, hingga obesitas pada anak.

Tentu saja, semua gangguan itu kini menjadi ancaman bagi anak-anak yang telah mencandu gawai sehingga menggunakannya secara berlebihan.

Baca juga:
Awas, Main Gawai Lebih dari 4 Jam Bikin Mata Anak Juling

“Tidak ada seorang pun yang boleh menghabiskan waktu delapan hingga sembilan jam sehari untuk melakukan hal apa pun kecuali tidur dan bekerja,” kata Dr. Sina Safahieh, direktur medis di ASPIRE, program kesehatan mental remaja yang dijalankan oleh Rumah Sakit Hiag di Orange County, California, Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Sayangnya, bagi kebanyakan remaja, ponsel dan media sosial juga menjadi benda yang tak tergantikan untuk merencanakan kehidupan social, seperti mendapat informasi mengenai tugas sekolah hingga berkomunikasi dengan teman-teman mereka.

Penggunaan teknologi memang tidak bisa dihindari. Namun, bagaimana caranya agar orang tua bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi berbasis layar secara positif dengan meminimalisir efek buruknya bagi anak?

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)

Jim Taylor, psikolog sekaligus penulis buku Raising Generation Tech: Preparing Your Children for a Media-Fueled World, menjabarkan kuncinya adalah membantu anak memanfaatkan teknologi sebagai benda, bukan mainan, sehingga anak melihat tujuan lain dari gawai selain obat untuk mengusir rasa bosan.

Sama seperti para pakar medis lainnya, Taylor menyarankan orang tua untuk memberikan batasan dan aturan penggunaan gawai dan patuh pada aturan tersebut.

“Mereka harus membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak dengan gawai, menciptakan zona bebas gawai, misalnya di kamar tidur, dan waktu bebas gawai misalnya saat makan bersama atau saat berjalan-jalan bersama keluarga,” urai Taylor.

Akademi Pediatri Amerika sendiri telah mengeluarkan rekomendasi penggunaan semua platform digital bagi anak, yakni melarang penggunaan gawai buat anak berusia di bawah dua tahun, kecuali untuk fitur panggilan video, dan satu jam untuk anak berusia dua hingga lima tahun. Itu pun harus dibatasi, anak hanya boleh menonton atau memainkan program dan aplikasi berkualitas saja dengan pengawasan orang tua.

Artikel lain:
Saran KPAI untuk Mengurangi Kecanduan Anak pada Gawai

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

4 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

6 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

9 hari lalu

Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.

Baca Selengkapnya