Pesan Dua Lipa saat Mengungungi Anak Pengungsi Suriah di Lebanon
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Kamis, 18 April 2019 21:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua Lipa mengunjungi anak-anak pengungsi korban perang Suriah, di Lebanon baru-baru ini. Penyanyi peraih Grammy ini membagikan beragam rangkaian foto kunjungannya bersama Unicef di akun Instagram-nya @dualipa.
Baca juga: Dua Lipa Pakai Busana Hologram di Ulang Tahun Lazada
Dua Lipa mengaku perjalanannya kali ini membukakan matanya tentang kondisi anak-anak di pengungsian. “Saya memiliki pengalaman yang paling berharga di Lebabon, bekerja bersama Unicef, bertemu anak-anak, dan mengunjungi program pelatihan dan pengembangan keterampilan para pemuda,” tulisnya dalam keterangan foto yang diunggah pada Senin, 15 April 2019.
Wanita berusia 23 tahun ini merasa memiliki koneksi pribadi, melihat orang beradaptasi dengan keadaan yang dialami karena konflik. “Tidak ada keluarga atau anak yang memilih untuk meninggalkan rumah mereka. Mereka semua punya mimpi. Mereka semua berhak atas kesetaraan dan tempat untuk dapat hidup, belajar dan mencapai potensinya,” ujar Dua lipa. Ia juga sempat mengunjungi kamp Palestina Burj el Barajneh, menghabiskan waktu bersama anak-anak Palestina dan Suriah yang menerima dukungan psikososial dan mengambil kursus pengembangan anak usia dini.
Melansir laman Unicef, Lebanon menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 1 juta pengungsi Suriah, termasuk sekitar 500 ribu anak-anak. Banyak di antaranya telah menghadapi kekerasan dan eksploitasi, dan terus berjuang untuk menerima perawatan kesehatan atau pendidikan yang memadai.
Perwakilan Unicef di Lebanon, Tanya Chapuisat, menyambut baik dukungan dari Dua Lipa untuk anak-anak di pengungsian. "Dia bertemu dan memberdayakan orang-orang muda yang, seperti dia, memiliki ide dan energi untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan karena itu kami berterima kasih padanya karena memperkuat kisah dan impian para pemuda yang didukung UNICEF di seluruh Lebanon,” kata Chapuisat.
Ini adalah perjalanan pertama Dua Lipa dengan UNICEF. Penyanyi-penulis lagu kelahiran London ini adalah putri dari orang tua yang berasal dari Kosovo-Albania yang melarikan diri dari konflik dan ketidakstabilan politik di Balkan pada tahun 1992. “Saya merasa beruntung bahwa saya diberi kesempatan, terutama dari keluarga imigran, untuk dilahirkan di Inggris dan dapat menjalani mimpi saya, karena saya memiliki kesempatan itu dan saya merasa setiap anak lain juga harus memiliki kesempatan itu. Untuk dapat berada di tempat di mana mereka dapat berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri,” tandas Dua Lipa.