Penganiayaan Siswi SMP, Alasan Anak Melakukan Tindakan Kekerasan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 10 April 2019 15:30 WIB

Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar #JusticeForAudrey ramai dibicarakan di seluruh media sosial. Tagar tersebut membicarakan kasus pengeroyokan siswa SMP, berinisial AY, oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat 29 Maret 2019. Netizen bahkan membuat petisi di laman change.org yang mendesak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) untuk membela korban.

Baca juga: Penganiayaan Siswi SMP, Petisi #JusticeForAudrey Tembus 1,8 Juta

Kasus ini menyentuh banyak hati masyarakat, dan banyak yang tidak mengerti alasan 12 anak SMP yang tega melakukan tindakan kekerasan terhadap sesama. Kini, korban penganiyaan tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit swasta di Pontianak. Ia mengalami trauma fisik dan psikologis.

Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, menjelaskan alasan anak bisa melakukan tindakan kekerasan. “Jadi gini sebenarnya kenapa seorang anak melakukan tindakan kriminal atau bullying dan sebagainya? Karena ada kebutuhan untuk diterima kebutuhan untuk menguasai dirinya dan teman-temannya,” tutur Anna Surti Ariani saat ditemui dalam acara Wonderfest, di Jakarta Selatan, Rabu 10 April 2019.

SimaK juga: Justiceforaudry, Reaksi Netizen, dari Marah hingga Nyanyikan Lagu

Ada beberapa alasan mengapa anak memiliki kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah anak merasa tidak diterima di masa kecil. “Waktu kecil aktivitasnya gitu-gitu saja, belajar, les, belajar, les. Jadi dia tidak bisa menumpahkan kegiatan yang lebih bersifat spontan,” lanjut Anna. Dia mengatakan kalau bullying atau tindakan kekerasan seperti kasus ini relasinya adalah top down. Ada satu orang atau kelompok yang di atas dan satu orang atau kelompok yang di bawah.

Advertising
Advertising

Anak-anak melakukan tindakan kekerasan saat mereka merasa tidak memiliki kegiatan lain yang bisa mengeluarkan emosi mereka. “Saya memang memprihatinkan sekali segala kondisi bullying. Hanya yang perlu juga kita cermati, mestinya bisa memberikan ide-ide aktivitas yang lebih positif untuk anak-anak kita. Jadi mereka tidak perlu menyerang teman lain,” jelas Anna. Salah satu cara untuk menghindari anak melakukan kekerasan adalah dengan rutin berinteraksi dengan anak.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Berita terkait

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

5 jam lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

7 hari lalu

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

Surabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

12 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

14 hari lalu

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

14 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya