Bagi Gigi Hadid Menghadapi Ketenaran Bukan Hal yang Mudah
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Kamis, 4 April 2019 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gigi Hadid salah satu model ternama saat ini. Ia juga memiliki 47 juta pengikut di Instagram. Namun bagi wanita berusia 23 tahun ini, menavigasi ketenaran bukanlah hal yang mudah.
Baca juga: Sikap Terbuka Gigi Hadid dan Pengaruh Darah Arab
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Variety, Gigi Hadid mengungkapkan caranya menghadapi kehidupan yang menjadi sorotan. "Saya selalu ingin sukses untuk diri saya sendiri," katanya kepada majalah itu, seperti dilansir dari laman Harper’s Bazaar.
Putri pasangan model Yolanda Hadid dan pengusaha Mohammed Hadid ini mengatakan ia ingin memiliki kebebasan untuk berkreasi. Namun ia terus berjuang untuk menghadapi ketenaran. "Aku ingin mendukung diriku sendiri. Aku ingin pergi ke tempat di mana aku bisa memiliki kebebasan kreatif dan mulai memiliki lebih banyak kekuatan untuk membentuk hidupku. Ketenaran adalah sesuatu yang aku tangani dan pelajari setiap hari,” ujarnya.
Gigi Hadid menceritakan ia telah mengalami pasang surut dalam karirnya. Sebagai proses pembelajaran ia pun banyak belajar tentang hal itu, dan berani jujur dengan diri sendiri. “Aku selalu ingin bersikap baik, tetapi itu tidak berarti aku harus membiarkan orang mengambil keuntungan dari diriku. Aku telah belajar hubunganku dengan Bumi, pergi ke tempat-tempat di mana aku bisa menjadi diriku sendiri dan tidak khawatir tentang difoto. Meskipun pada saat-saat aku membencinya, kupikir secara keseluruhan, aku tidak akan berkembang tanpa itu,” katanya yang mulai emosional dalam wawancara itu.
Ketika ditanya mengapa dia menjadi emosional, Gigi Hadid mengatakan bahwa kadang-kadang, ketenaran membuatnya merasa hidup di luar kendali. "Saya pikir itu sulit. Jelas, orang menilai Anda. Orang dapat membuat berita utama atau pendapat tentang seseorang berdasarkan momen kecil atau kesalahan. Saya selalu menjadi seseorang yang merasa berat karena saya seperti proyektor. "
Kakak Bella Hadid ini, juga menjelaskan bahwa dia mencoba untuk belajar dari kesalahan publiknya, dan dia merasa diberdayakan ketika dia dapat berbicara dengan orang satu per satu dan menunjukkan jati dirinya yang asli.