Gita Gutawa Menepis Anggapan Wanita Cerdas Susah dapat Jodoh

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 26 Februari 2019 15:45 WIB

Penyanyi Gita Gutawa membacakan surat Kartini pada acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penyanyi Gita Gutawa pendidikan tingkat tinggi dapat membantu semua jenis pekerjaan. Anak musisi Erwin Gutawa ini berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di London School of Economics and Political Science (LSE), di Inggris, dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di tahun 2015.

Baca juga: Sibuk Bermusik, Gita Gutawa Tetap Mengutamakan Pendidikan

Meski ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan, Gita Gutawa mengaku masih sering mendapat pertanyaan tentang jodoh dan kehidupan sebagai ibu rumah tangga. “Salah satu kendala yang dihadapi wanita itu stereotip. Mendapatkan pertanyaan seperti, ‘kenapa sekolah tinggi-tinggi, nanti susah dapat jodoh lho,’ atau ‘Sayang investasinya nanti menikah jadi ibu rumah tangga juga,’” tutur Gita Gutawa di acara Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3 Siapkan Wanita Muda Indonesia Hadapi Tantangan Dunia Kerja, di Jakarta beberapa waktu lalu.

ki-ka: Gita Gutawa (Penyanyi), Amaryllis Esti (Kepala Marketing Face Care PT Unilever Indonesia, Tbk.), Mutia Pratiwi (Praktisi Ketenagakerjaan), Lintang Gustika (Project Manager Hoshizora Foundation), dengan dua penerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa, Mae dan Wenni di Blue Jasmine, Jakarta Selatan, Kamis 14 Februari 2019. TEMPO/Astari P Sarosa

Gita Gutawa menyayangkan masih banyak yang mempertanyakan hal itu. Menurut dia, pendidikan tingkat tinggi hal yang penting untuk semua orang. Ibu rumah tangga juga bisa mendapatkan banyak manfaat dari pendidikan tingkat tinggi.

Advertising
Advertising

Wanita kelahiran 11 Agustus 1993 ini menambahkan pendapat bahwa wanita cerdas akan kesulitan mendapatkan jodoh sudah kuno. “Perempuan enggak boleh takut untuk bermimpi, sudah tidak zaman perempuan diam saja,” jelas Gita Gutawa. Dia mendorong lebih banyak wanita Indonesia untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi karena hal tersebut juga akan membantu membangun Indonesia untuk menjadi negara yang lebih baik.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

4 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

4 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

8 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya