Lady Gaga Jujur Bicara Kesepian dan Gangguan Mental
Reporter
Silvy Riana Putri
Editor
Rini Kustiani
Rabu, 13 Februari 2019 14:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di balik sorotan sebagai mega bintang dunia, Lady Gaga tak jauh berbeda dari kita. Lady Gaga juga bisa merasakan kesepian, sakit, bahkan ditinggalkan orang-orang yang tercinta yang membuatnya tertekan.
Baca: Kalung Lady Gaga di Grammy Award 2019 Terinspiradi dari Motif Es
Di panggung Grammy Awards 2019, Lady Gaga mengungkapkan isu kesehatan mental saat menerima penghargaan Best Song Written For Visual Media untuk lagu Shallow. Lady Gaga bersyukur menjadi bagian dari karya film, A Star Is Born, yang mengulas tema isu kesehatan mental.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Lady Gaga bicara tentang kesepian dan isu kesehatan mental. Mengutip laman Hello, pada pertengahan 2017, Lady Gaga mendiskusikan isu kesehatan mental dengan Pangeran William lewat sambungan FaceTime.
"Awalnya semua ini membuat saya gugup. Bangun di pagi hari dengan perasaan sedih dan tampil di atas panggung dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan," kata Lady Gaga kepada Pangeran William. "Malu sekali saat berbicara tentang kesehatan mental. Seperti ada yang salah dengan saya."
Pada 2016, Lady Gaga pernah mengirim surat melalui yayasan miliknya, Born This Way. Isinya, Lady Gaga menceritakan pengalaman Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.
Pangeran William merespons keterbukaan Lady Gaga dan memintanya untuk bergabung dengan kampanye Heads Together. Gerakan ini fokus membicarakan isu kesehatan mental dan terapinya yang dijalankan Pangeran William bersama Pangeran Harry dan Kate Middleton.
Selain itu, di film dokumenter Five Foot Two yang tayang di Netflix pada 2017, Lady Gaga juga berbagi secara terbuka tentang kehidupan pribadinya. Antara lain terungkap penyebab kandasnya pertunangan Lady Gaga bersama Taylor Kinney. Perjuangannya melawan penyakit fibromyalgia dan inspirasi menulis lagu Joanne.
"Saya harus merasakan sakit yang amat sangat dalam hidup saya," ucapnya menggambarkan akhir hubungan dengan Taylor Kinney di laman Billboard. "Saya harus masuk ke masa yang tidak ingin saya hadapi."
Perjuangannya melawan fibromyalgia, nyeri tubuh kronis juga tergambar di beberapa scene dokumenter yang berlokasi di rumahnya di kawasan Malibu, Amerika Serikat. Lady Gaga tampak kesakitan, menangis di sofa sebelum menghadiri ulang tahun Tony Bennet, dan berhenti sejenak saat merekam video musik Perfect Illusion.
Fibromyalgia adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi dalam rentang usia 30 sampai 50 tahun, meski tak menutup kemungkinan juga ada kasus di umur yang lebih muda. Fibromyalgia tujuh kali lebih berpotensi terjadi pada perempuan ketimbang pria.
Baca juga:
Di Oscar 2019, Bradley Cooper dan Lady Gaga Akan Kembali Berduet
Belum diketahui penyebab fibromyalgia. Dugaan sementara, penyakit ini dipicu perubahan dalam kerja sistem saraf pusat, memproses pesan rasa sakit di sekitar tubuh, dan kondisi bahan kimia tertentu yang abnormal di otak. Dalam banyak kasus, kondisi ini dipicu oleh peristiwa yang membuat seseorang stres secara fisik atau emosional. Contohnya operasi, melahirkan, kehilangan orang yang dicintai, dan lainnya.
"Saya hanya berpikir tentang orang lain yang mengalami kondisi sama seperti saya. Mereka berjuang tanpa uang dan dukungan orang lain di sampingnya," tutur Lady Gaga sambil menangis. Saat memeriksakan diri ke dokter, Lady Gaga menyatakan sudah mengalami rasa sakit itu selama lima tahun.
Melansir laman Rolling Stone, ada pula kisah di balik lagu Joanne yang dibuat Lady Gaga dan diputar dalam film dokumenter Five Foot Two. Lagu tersebut didedikasikan untuk mengenang kematian Joanne, kakak dari ayah Lady Gaga yang meninggal karena komplikasi lupus di usia 19 tahun.
Lady Gaga merasakan kehilangan mendalam dan kesedihan berlarut-larut selama 12 tahun. "Saya akan menyanyikan lagu Joanne. Kalau merasa sedih, kami tidak membicarakannya," ucap Lady Gaga saat bertemu neneknya.