Kisah EO Pernikahan Jadi Wasit Jika Calon Pengantin Beda Pendapat

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 1 Februari 2019 17:02 WIB

Ilustrasi pasangan pengantin. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta pernikahan menjadi momentum sakral bagi setiap calon pengantin. Mereka tentu ingin pesta pernikahannya berlangsung lancar dan bisa membuat semua orang bahagia. Namun dalam merancang sebuah pesta pernikahan, biasanya ada saja yang perlu dikompromikan.

Baca: Bedanya Siraman Putra Mahkota Paku Alam X dan Masyarakat Umum

Event organizer pernikahan punya banyak cerita tentang bagaimana setiap pasangan calon pengantin bernegosiasi untuk mengakomodir kepentingan mereka di pesta pernikahan. Public Relations and Marketing Suryo Décor, Kanya Wirasati menceritakan bagaimana perusahaannya menjadi 'wasit' ketika pasangan calon pengantin berasal dari dua adat yang berbeda.

Menurut Kanya, calon pengantin yang berasal dari satu suku lebih mudah proses negosiasinya dibandingkan pasangan berbeda suku. “Contoh, kalau pengantin perempuan dari Padang dan pengantin pria dari Jawa. Sebagai mediator, kami mewakili dekorasi masing-masing suku di acara resepsi," kata Kanya di acara Gebyar Pernikahan Indonesia 10th Edition - Asmaradana Pengantin Jawa, Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis 31 Januari 2019.

Jika pasangan pengantin memiliki adat yang berbeda, Kanya menawarkan sejumlah pilihan. Misalnya dekorasi area penerima tamu bernuansa Jawa, pelaminannya khas Minangkabau. Atau bisa juga lewat pernak-pernik di ruangan resepsi.

Advertising
Advertising

Selain lewat jalur diskusi, pembagian porsi adat dari dua suku berbeda kerap disandingkan sebagai simbolisasi gengsi. “Tak dipungkiri, masih banyak yang menilai status seseorang dari seberapa besar resepsi pernikahannya," kata Kanya.

Di sini, terkadang orang tua bisa mengintervensi bila ada bagian yang pendanaannya dari kocek mereka. "Mengingat ada simbolisasi strata sosial yang ingin ditunjukkan dalam acara resepsi pernikahan."

Ketika menghadapi permintaan resepsi pernikahan tradisional yang dimodifikasi, Kanya lebih dulu berkonsultasi dengan pakar budaya. Tujuannya, menetapkan apa yang boleh dan dilarang sebagai acuan.

Baca juga: Intip Percecokan Ge Pamungkas Memilih Jas Pengantin

“Suku dan budaya di 34 provinsi Indonesia itu sangat adidaya. Jadi, saya selalu riset dan menggandeng pakar budaya saat mendekorasi. Bayangkan saja, di Indonesia ada 15 ribu detail ukiran. Salah sedikit memilihnya, maknanya bisa berubah dari kebahagiaan menjadi kematian,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kanya menjelaskan ada cara lain untuk berkompromi jika pasangan pengantin memiliki perbedaan pandangan dalam pesta pernikahan. Solusinya adalah membagi menjadi dua resepsi. Pertama, menggelar resepsi pernikahan sesuai pakem tradisional, setelah itu menggelar after party sesuai gaya yang diinginkan pengantin.

Berita terkait

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

2 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

5 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Deretan Tokoh Nasional Hadiri Resepsi Pernikahan Puteri Kelima Bamsoet

8 hari lalu

Deretan Tokoh Nasional Hadiri Resepsi Pernikahan Puteri Kelima Bamsoet

Bambang Soesatyo dan keluarga berterima kasih atas doa restu dan kehadiran para tamu undangan dalam resepsi pernikahan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Cacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla).

Baca Selengkapnya

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

9 hari lalu

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.

Baca Selengkapnya

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

10 hari lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

13 hari lalu

Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

20 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

29 hari lalu

10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

Selain tradisi pernikahan, pilihan tema dan nuansa yang berbeda, takhayul yang dipercaya setiap pasangan dan kerabatnya juga tak selalu sama.

Baca Selengkapnya

Mulai Juli, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

33 hari lalu

Mulai Juli, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Keputusan itu didasarkan pada Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor 2 Tahun 2024 tentang Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin.

Baca Selengkapnya

1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

39 hari lalu

1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.

Baca Selengkapnya