TEMPO.CO, Jakarta - Motif macan tutul diperkirakan akan menjadi tren dan semakin digemari pecinta fashion di tahun ini. Sebelumnya, motif macan tutul dianggap murahan dan norak, bahkan mengkhawatirkan konservasi hewan.

Baca juga: Mengintip Tren Fashion 2019, Ini yang Bakal Ngetop

Konsultan gaya Frankfurt, Jerman, Andreas Rose mengatakan motif hewan merupakan pernyataan untuk menentang pemusnahan terhadap ‘kucing besar’ (kelompok panthera), yang dengan sadar memilih menggunakan bulu palsu. "Kepopuleran motif ini sudah sangat lama, kain sutra yang dicetak dengan motif hewan liar, termasuk kucing besar, muncul pertama kali sejak abad ke-18," ujarnya dikutip dari laman DPA.

Pada tahun 1980-an, motif hewan liar digunakan oleh bintang rock seperti Steve Tyler
Aerosmith. Desainer Italia Robertp Cavalli, yang dikenal sebagai “Raja Macan Tutul”, membuat dirinya populer di antara kalangan fashion. Namun tahun ini, bagaimana pun, Cavalli bukan satu-satunya yang menggunakan tren macan tutul karena cetakan seperti itu juga terlihat di panggung peragaan busana oleh Gareth Pugh, Raf Simons, dan Dolce & Gabbana.

Motif tersebut dapat dikombinasikan dengan pakaian berwarna polos untuk penampilan yang elegan. Selain itu, bagi orang yang ingin memakai motif ini tidak hanya membutuhkan kenyamanan, tapi juga hasrat untuk menarik perhatian. “Terlihat sangat elegan dengan hitam atau kecoklatan, misalnya. Jika Anda menyukai sedikit lebih berwarna, cocok dipadukan dengan merah muda, biru tua atau merah tua. Semua bergantung pada efek yang ingin dicapai. Dengan warna-warna netral terlihat elegan, selama dipadukan dengan warna berwarna yang berani dan modis,” ujar hairstylist Ritchie Karkowski.

Sementara menruut Claudia Schulz dari German Shoe Institue, motif macan tutul tidak hanya digunakan pada pakaian. “Motif macan tutul ini sebenarnya dapat mucul di semua jenis sepatu. Yang harus dimiliki musim ini tentu saja adalah sepatu boot dengan tumit sepatu bermotif macan tutul," ujarnya.