Desainer Fashion Tidak Mengikuti Tren, Apa Konsekuensinya?
Reporter
Astari Pinasthika Sarosa
Editor
Yayuk Widiyarti
Jumat, 9 November 2018 18:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mode adalah sebuah seni, tempat untuk para desainer menampilkan ide-ide kreatif ke busana. Setiap desainer memiliki ciri khas masing-masing, tetapi tetap ingin memberikan apa yang diinginkan oleh pasar.
Karena itu, terbentuklah tren mode, tipe busana yang paling banyak digemari pada saat tertentu. Desainer bisa mengikuti tren yang disesuaikan dengan gaya dan ciri khas sendiri, tetapi ada juga desainer yang tidak suka mengikuti tren.
Artikel lain:
5 Urusan yang Dihindari Penggila Fashion
5 Seleb yang Tidak Pernah Menggunakan Jasa Fashion Stylist
National Chairman Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma, menjelaskan kalau desainer yang tidak suka mengikuti tren harus mengetahui konsekuensinya.
"Ada konsekuensi secara bisnis, karena tren dibuat oleh pelaku dunia. Bagi teman-teman yang tidak mengikuti tren sebenarnya sah-sah saja, tapi pasarnya jauh lebih kecil," jelas Ali Charisma, di Gran Media Hotel Jakarta, Kamis, 8 November 2018.
Desainer yang tidak mengikuti tren harus mencari pasar sendiri yang sangat spesifik. Kalau tidak ketemu pasarnya, maka label bisa tutup karena pasar yang dituju belum terbentuk. Karena itu, strategi bisnis desainer yang tidak mengikuti tren harus bagus untuk bisa membuat pasar baru.
Baca juga:
7 Trik Fashion Agar Anda Terlihat Lebih Tinggi
Cara Menemukan Selera Fashion Anda
"Sebenarnya, mengikuti tren itu bisa dilakukan dengan berbagai cara dan desainer tetap bisa menampilkan kreativitasnya," lanjut Ali Charisma.
Dia menekankan kalau mengikuti tren bukan berarti membatasi kreativitas desainer namun lebih mengarahkan desainer agar busananya bisa lebih diterima oleh pembeli.