Kurangi Risiko Cedera saat Gempa Bumi, Ikuti Tips dari BMKG Ini

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 11 Oktober 2018 14:33 WIB

Kondisi wilayah terdampak gempa di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, dua pekan pasca-gempa melanda. Sejumlah rumah tampak gosong karena terbakar dan tergenang air. Foto diambil pada hari terakhir masa tanggap bencana, 11 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tips penting dibagikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi kecelakaan di dalam rumah dan kantor saat terjadi gempa bumi. Masyarakat yang hidup pada cincin api sangat rentan dengan gempa bumi.

Untuk meminimalisir dampak dan kecelakaan saat gempa, berikut tips penting dari BMKG yang perlu dipersiapkan.

Baca juga:
Dukungan Maudy Ayunda untuk Korban Gempa Tsunami Palu Donggala
Gempa Lombok, Pastikan Bayi Tidur di Tempat Aman dan Terpisah

#Bangunan tahan gempa
BMKG meminta masyarakat sejak awal memahami gempa bumi dan daerah mana saja di Indonesia yang memang rawan gempa. Setelah itu, masyarakat perlu memastikan ciri rumah tahan gempa.

Pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi. Setelah bangunan rumah terbangun, Anda masih harus mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

Advertising
Advertising

#Kenali tempat kerja
Selain rumah, BMKG juga mencatat pentingnya masyarakat mengenali lingkungan tempat bekerja. Misalnya, perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.

Anda juga perlu belajar melakukan P3K dan menggunakan alat pemadam kebakaran. Jangan lupa, catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

#Persiapan rutin di tempat kerja
Anda perlu melakukan persiapan rutin dan tata letak yang mudah. Misalnya, perabotan seperti lemari, kursi, meja, diatur supaya menempel pada dinding. Caranya bisa dipaku, diikat, dan lain sebagainya. Tujuannya, supaya menghindari kejatuhan, roboh, ataupun bergeser saat terjadi gempa bumi.

Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas, dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

Artikel lain:
Kiat Melindungi Anak Saat Gempa Bumi
Alasan Anak Korban Gempa Lombok Tak Boleh Disumbang Susu Formula

#Cegah jatuhan material
Adapun penyebab celaka yang paling banyak menimpa korban gempa bumi adalah kejatuhan material dari bangunan saat mereka berdiam. Oleh sebab itu, aturlah benda yang berat sebisa mungkin pada bagian bawah, bukan di atas. Jangan lupa, cek kestabilan benda yang tergantung karena dpaat jatuh saat gempa, misalnya lampu dan kipas angin.

#Alat wajib di rumah dan kantor
Berikut beberapa alat wajib yang harus ada di rumah dan kantor, yakni kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen, dan air yang mencukupi.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

13 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

14 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

17 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

21 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

22 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

23 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

23 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya