Pesan Menyentuh Nadia Murad Usai Menerima Nobel Perdamaian 2018

Minggu, 7 Oktober 2018 11:58 WIB

Aktivis Yazidi, Nadia Murad berhasil Dianugerahi Nobel Perdamaian Dunia. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Nadia Murad Basee Taha meraih Nobel Perdamaian untuk perjuangannya dalam mengungkapkan kekerasan seksual dan membantu korban kekerasan seksual lain di negaranya. Nadia Murad menerima Nobel Perdamaian 2018 bersama dengan Denis Mukwege, seorang dokter dari Kongo yang juga membantu isu yang sama.

“Saya merasa sangat terhormat dan merasa rendah hati dengan dukungan mereka (Komite Nobel) dan saya berbagi penghargaan ini dengan semua Yazidi dengan semua warga Irak, Kurdi dan semua minoritas dan semua pejuang yang selamat dari kekerasan seksual di seluruh dunia,” pesan Nadia Murad setelah menerima Nobel Perdamaian 2018, dikutip dari Reuters.

Artikel lain:
Nadia Murad, Korban Kekerasan Seksual ISIS Raih Nobel Perdamaian
Nadia Murad, bekas budak seks ISIS yang dianugerahi Nobel Perdamaian

Nadia juga mengatakan kalau penganiayaan terhadap minoritas harus diakhiri. Kekerasan seksual terhadap perempuan tidak boleh ditoleransi.

“Kita harus tetap berkomitmen untuk membangun kembali komunitas yang dirusak oleh genosida. Kita harus tetap teguh dalam membantu pengungsi kembali ke rumah, atau diberi tempat yang aman di tempat lain,” lanjut Nadia Murad.

Advertising
Advertising

Aktivis Yazidi, Nadia Murad berhasil Dianugerahi Nobel Perdamaian Dunia. REUTERS/Vincent Kessler

Wanita berusia 25 tahun ini mendorong kerjasama dengan tekad, agar kampanye genosida tidak hanya gagal, tetapi pelaku akan mendapat akuntabilitas.

“Kita tidak boleh hanya membayangkan masa depan yang lebih baik bagi perempuan, anak-anak, dan kaum minoritas yang teraniaya, kita harus bekerja secara konsisten untuk mewujudkannya , memprioritaskan kemanusiaan, bukan perang,” kata Nadia.

Nadia Murad diculik ISIS dari rumahnya di desa Kocho, Irak, pada Agustus 2014, dan diperjualbelikan, disiksa, dan mengalami kekerasan seksual setelah dibawa ke Mosul, Irak. Lebih dari 6.700 wanita dan anak-anak telah menjadi korban perbudakan dan perdagangan manusia di bawah ISIS.

Baca juga:
Denis Mukwege dan Nadia Murad Dapat Penghargaan Nobel Perdamaian

Setelah kabur dan ditolong sebuah keluarga di Mosul, Nadia berhasil melintasi perbatasan Irak-Suriah dan mendapat bantuan dari sebuah organisasi untuk bertemu dan tinggal bersama saudara perempuannya yang berada di Jerman. Nadia Murad menjadi aktivis antikekerasan terhadap perempuan bernama "Perjuangan Rakyat Kami".

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

20 Januari 2024

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.

Baca Selengkapnya

Profil Muhammad Yunus Penerima Nobel Perdamaian Asal Bangladesh yang Divonis 6 Bulan Bui

3 Januari 2024

Profil Muhammad Yunus Penerima Nobel Perdamaian Asal Bangladesh yang Divonis 6 Bulan Bui

Muhammad Yunus, penerima nobel perdamaian dari Bangladesh divonis bersalah dan bui 6 bulan. Berikut profil dan gerakan yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bangladesh Hukum Peraih Nobel Muhammad Yunus Enam Bulan Penjara

2 Januari 2024

Pengadilan Bangladesh Hukum Peraih Nobel Muhammad Yunus Enam Bulan Penjara

Pelopor keuangan mikro ini dituduh oleh PM Bangladesh Sheikh Hasina 'menghisap darah' masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

Raksasa Semen Prancis Digugat di AS karena 'Setor' Uang Preman ke ISIS

15 Desember 2023

Raksasa Semen Prancis Digugat di AS karena 'Setor' Uang Preman ke ISIS

Perusahaan semen Prancis diduga berkonspirasi memberikan dukungan material terhadap kampanye kekerasan yang dilakukan oleh ISIS.

Baca Selengkapnya

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian: Rakyat Iran akan Menang Melawan Penguasa

10 Desember 2023

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian: Rakyat Iran akan Menang Melawan Penguasa

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Narges Mohammadi optimistis rakyat Iran pada akhirnya akan mengatasi otoritarianisme pemerintah

Baca Selengkapnya

Masih Ditahan Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Menerima Penghargaan Diwakili Anaknya

10 Desember 2023

Masih Ditahan Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Menerima Penghargaan Diwakili Anaknya

Hadiah Nobel Perdamaian akan dibagikan di Oslo pada Minggu 10 Desember 2023, tetapi pemenangnya Narges Mohammadi, saat ini berada di penjara Iran

Baca Selengkapnya

Anak-anak Narges Mohammadi Siap Tak Bertemu Ibu Mereka Lagi

9 Desember 2023

Anak-anak Narges Mohammadi Siap Tak Bertemu Ibu Mereka Lagi

Anak-anak remaja pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Iran Narges Mohammadi yang dipenjarakan khawatir mereka tidak akan pernah bertemu ibu mereka lagi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

6 Desember 2023

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ingin Makan Malam Bersama Tiga Tokoh Ini, Siapa Saja Mereka?

5 Desember 2023

Anies Baswedan Ingin Makan Malam Bersama Tiga Tokoh Ini, Siapa Saja Mereka?

Capres Anies Baswedan menjawab pertanyaan peserta FPCI Sabtu lalu, tentang tiga orang yang ingin ia datangi untuk makan malam. Siapa saja?

Baca Selengkapnya