Ratna Sarumpaet Bohong Telah Dianiaya, Ketahui Dampak Besarnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 3 Oktober 2018 17:00 WIB

Ratna Sarumpaet. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ratna Sarumpaet mengklarifikasi dugaan penganiayaan pada 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat. Menurut Ratna Sarumpaet, itu semua adalah kabar bohong dan dia baik-baik saja. "Saya mohon apa yang saya sampaikan hari ini membuat kegaduhan dua hari terakhir mereda dan kita bisa saling memaafkan," kata Ratna Sarumpaet dengan suara bergetar di Jakarta, Rabu 3 Oktober 2018.

Baca juga:
Ratna Sarumpaet Mengaku Bohong Soal Kasus Penganiayaan Dirinya

Mengenai foto wajahnya yang bengkak, Ratna Sarumpaet mengatakan gambar itu diambil setelah menjalani pembedahan karena ada cairan di bagian wajahnya. Ratna Sarumpaet dirawat di Rumah sakit Khusus Bedah Bina Estetika dan ditangani oleh dokter spesialis bedah plastik, Sidik Setiamihardja.

Terlepas dari upaya Ratna Sarumpaet yang ingin menjernihkan persoalan ini, publik telah menilai wanita 69 tahun itu berbohong dan membuat isu yang tidak sesuai fakta. Mengutip Bustle, berikut 10 dampak berbohong baik pada kesehatan maupun kehidupan sosial orang tersebut.

1. Menjadi sasaran kemarahan
Orang yang merasa kecewa akan melimpahkan semua kemarahan kepada dia. Wujud kemarahan itu bisa dilampiaskan dalam berbagai bentuk dan mungkin saja tidak hanya tertuju kepada pelaku, melainkan juga keluarga dan orang terdekat. "Tapi setidaknya Anda lega telah mengatakan apa adanya," kata Leah K. Barison, konselor kesehatan mental di Layanan Kesehatan dan Pencegahan di Universitas Boston, Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Aktivis Ratna Sarumpaet saat konfrensi pers terkait berita bohong soal pengeroyokan yang terjadi pada dirinya, di Jakarta Timur, Rabu, 3 Oktober 2018. TEMPO/Taufiq Siddiq

2. Kehilangan kepercayaan dan dijauhi teman
Kepercayaan adalah kunci dalam menjalin hubungan. Jika pernah melakukan kebohongan publik dan terbukti atau mengakui, maka implikasi berikutnya adalah hilang kepercayaan dan hilang pula teman. "Setiap kehobongan akan membuat pelakunya terkucil, berjarak dengan orang lain, bahkan diri sendiri," ucap psikolog keluarga Kryss Shane.

3. Kecemasan
Psikoterapis Leah K Barison mengatakan orang yang berbohong pasti merasa cemas. "Jika berlarut-larut, ini bisa mengakibatkan kepanikan sampai stres," ucap dia. Bentuk dari kecemasan ini, menurut dia, bisa bermacam-macam, di antaranya sulit tidur, hilang nafsu makan, dan lainnya.

Artikel lainnya:
Wajah Ratna Sarumpaet Bengkak, karena Operasi Facelift?
Ratna Sarumpaet Jadi Sorotan, Ini Dampak Psikologis pada Anak

Berita terkait

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

2 hari lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

39 hari lalu

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Dalilnya

Apakah berbohong membatalkan puasa? Ketahui penjelasan terkait apakah berbohong dapat membatalkan puasa menurut pendapat para tokoh agama berikut.

Baca Selengkapnya

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

45 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

48 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Upah Minimum 2024 Dipastikan Naik, KSPI: Bentuk Kebohongan Publik

12 November 2023

Upah Minimum 2024 Dipastikan Naik, KSPI: Bentuk Kebohongan Publik

Said Iqbal menanggapi soal pernyataan Kementerian Ketenagakerjaan yang menyebut upah minimum 2024 pasti naik.

Baca Selengkapnya

Deddy Corbuzier Deklarasi Anti Hoax Bersama Polda Metro Jaya, Singgung Kasus Ratna Sarumpaet

10 Oktober 2023

Deddy Corbuzier Deklarasi Anti Hoax Bersama Polda Metro Jaya, Singgung Kasus Ratna Sarumpaet

YouTuber Deddy Corbuzier turut serta dalam deklarasi Anti Hoax bersama Polda Metro Jaya. Dia menyinggung kasus Ratna Sarumpaet.

Baca Selengkapnya

Tim Kuasa Hukum Haris Azhar - Fatia Laporkan 5 Jaksa ke Komisi Kejaksaan Atas Dugaan Pernyataan Bohong Soal Luhut

6 Juni 2023

Tim Kuasa Hukum Haris Azhar - Fatia Laporkan 5 Jaksa ke Komisi Kejaksaan Atas Dugaan Pernyataan Bohong Soal Luhut

Para jaksa dilaporkan karena menyebut Luhut berada di luar negeri sehingga tak bisa bersaksi di sidang.terdakwa Haris Azhar dan Fatia.

Baca Selengkapnya

Penyebab Orang Suka Berbohong

22 Mei 2023

Penyebab Orang Suka Berbohong

Berbohong bisa menjadi kebiasaan buruk jika diteruskan dan diwajarkan. Berikut beberapa penyebab orang suka berbohong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi III DPR Bandingkan Kasus TPPU di Kemenkeu dengan Ratna Sarumpaet

11 April 2023

Anggota Komisi III DPR Bandingkan Kasus TPPU di Kemenkeu dengan Ratna Sarumpaet

Menurut Benny, anehnya laporan itu justru kebanyakan diserahkan kepada Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Serba-Serbi April Mop: Sejak Abad ke-16, Dianggap Wajar, dan Menjadi Prank Massal

2 April 2023

Serba-Serbi April Mop: Sejak Abad ke-16, Dianggap Wajar, dan Menjadi Prank Massal

Sejarah April Mop sejak abad ke-16 dan bagaimana tradisi ini berkembang menjadi sebuah prank massal.

Baca Selengkapnya