Hari Kontrasepsi Dunia, Alat KB Favorit Wanita Adalah...

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 26 September 2018 14:27 WIB

Alat kontrasepsi. TEMPO/Syamsul Marlin

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 26 September diperingati sebagai hari kontrasepsi dunia atau world contraception day. Di Indonesia, perihal kontrasepsi identik dengan program Keluarga Berencana atau KB yang dikampanyekan pemerintah sejak 1957.

Lantas apakah penggunaan alat kontrasepsi masih populer di Indonesia? Alat kontrasepsi apa yang paling banyak digunakan?

Survei Sosial Ekonomi Nasional 2017 menunjukkan metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh mereka yang berusia 15 sampai 49 tahun adalah suntik, sebesar 56,85 persen. Posisi berikutnya adalah pil (20,59 persen), IUD atau spiral (7,68 persen), susuk atau implan (7,07 persen), tubektomi (3,98 persen), pantang berkala atau sistem kalender (1,54 persen).

Ada pula metode kontrasepsi lainnya yang menjadi pilihan, misalnya kondom pria sebesar 1,2 persen, lainnya 0,53 persen, vasektomi 0,31 persen, menyusui alami 0,19 persen, dan kondom wanita 0,07 persen.

"Dari berbagai metode kontrasepsi tadi, yang paling lemah adalah pantang berkala," kata Andon Hestiantoro, Dokter Spesialis Kandungan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam diskusi Hari Kontrasepsi Dunia 2018: Sepuluh Tahun Bakti Duta Oral Contraception Bayer Indonesia di Jakarta, Selasa 25 September 2018.

Advertising
Advertising

(Dari kiri) Presiden Direktur PT Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, moderator Eugine Ketua Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi, dan Dokter Spesialis Kandungan Andon Hestiantoro dalam diskusi Hari Kontrasepsi Dunia 2018: Meingkatkan Kesejahteraan Perempuan melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Perencanaan Keluarga. Sepuluh Tahn Bakti Duta Oral Contraception Bayer Indonesia di Jakarta, Selasa 25 September 2018. TEMPO | Rini K

Andon menjelaskan, metode kontrasepsi sistem kalender menjadi yang paling buruk karena memang sulit menghitung atau memperkirakan masa subur. "Jika siklus haidnya panjang dikurangi 11 hari, yang sikus haidnya pendek dikurangi 14 hari. Kalau kebetulan tak beraturan, bisa tidak berhubungan sama sekali selama tiga bulan," ucap dia.

Metode kontrasepsi suntik menjadi yang paling banyak dipilih karena menurut dia, prosesnya praktis, cukup 3 sekali. Sedangkan kontrasepsi oral, yakni dengan pil membutuhkan ketelatenan karena harus diminum setiap hari. "Tapi perlu diketahui kalau pil KB itu justru tingkat 'bobolnya' di hanya 0,3 persen," kata dia.

Selain mereka yang menggunakan alat kontrasepsi, ada pula yang tidak memakai alat kontrasepsi dengan berbagai alasan. Beberapa sebab di antaranya, jarang berhubungan seksual karena suami atau istri berjauhan, masuk masa menopause, kurang subur, menyusui, suami atau istri menolak memakai alat kontrasepsi, agama melarang, khawatir efek samping, sampai kurang pengetahuan tentang metode kontrasepsi.

Berita terkait

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,

Baca Selengkapnya

Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

13 November 2023

Ada Masalah Kesuburan sampai Haid, Jangan Malu Periksa ke Ginekolog

Mulai masalah gangguan kesuburan sampai infeksi terkait hubungan seksual, semua bisa dikonsultasikan. Tak perlu malu periksa ke ginekolog.

Baca Selengkapnya

Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

20 Oktober 2023

Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.

Baca Selengkapnya

Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

23 Agustus 2023

Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

Otoritas KB Kota Xian di Cina minggu ini mengirim pesan "cinta yang manis" dalam sebuah langkah baru untuk mendorong angka kelahiran yang lesu.

Baca Selengkapnya

Masih Bisa Orgasme, Begini Prosedur dan Syarat Metode Operasi Pria

19 Juli 2023

Masih Bisa Orgasme, Begini Prosedur dan Syarat Metode Operasi Pria

Pria yang menjalani vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) masih bisa ejakulaai saat berhubungan seksual.

Baca Selengkapnya

Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

16 Mei 2023

Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meluncurkan proyeksi pertumbuhan penduduk RI periode 2020-2050.

Baca Selengkapnya

China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

15 Mei 2023

China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

China pernah menerapkan kebijakan satu anak yang kaku dari 1980 hingga 2015, tetapi kini khawatir dengan penurunan jumlah penduduk.

Baca Selengkapnya

5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis

11 Mei 2023

5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mencatat, jumlah orang dengan penyakit sifilis meningkat hampir 70 persen sejak 2016 hingga 2022

Baca Selengkapnya

Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

12 April 2023

Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

Warga Muslim di India lebih banyak yang memilih memiliki keluarga kecil dengan program Keluarga Berencana saat populasi negara itu mengalahkan China

Baca Selengkapnya

6 Jenis Alat Kontrasepsi Moderen yang Tidak Bikin Gemuk

16 Februari 2023

6 Jenis Alat Kontrasepsi Moderen yang Tidak Bikin Gemuk

Belum ada penelitian medis yang menyatakan bahwa pil kontrasepsi mempengaruhi berat badan seseorang

Baca Selengkapnya