Pakar Ingatkan Bahaya Penyakit Lyme pada Ibu Hamil dan Janin

Jumat, 7 September 2018 20:06 WIB

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua diimbau mewaspadai serangan virus Powassan. Penyakit dengan perantara sejenis kutu yang langka dan mematikan ini kini jumlahnya kian meningkat.

Virus Powassan merupakan patogen yang langka dan mematikan dan ditularkan oleh kutu rusa. Virus ini bisa menyebabkan radang di otak, yang menyebabkan kematian atau cacat tetap, seperti dilansir dari laman Today.

Artikel lain:
Kenali 6 Penyakit yang Sering Menyerang Wanita
5 Penyakit Ini Lebih Sering Menyerang Wanita
Jangan Sembarangan Mengobati Penyakit Lambung, Ini Kata Dokter
Model Ini Ungkap Penyakit Langka, Sakitnya Melebihi Babak Belur

Penyakit Lyme adalah infeksi yang disebabkan oleh kutu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), telah ditemukan 75 kasus penyakit akibat virus Powassan.

Penyakit Lyme tidak menular. Namun, jika wanita yang sedang hamil yang terkena, maka penyakit ini akan ditularkan pada janin. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana cara penularan maupun intensitasnya, namun paramedis mengingatkan orang tua untuk melakukan tindakan pencegahan.

Advertising
Advertising

Setiap orang dapat terkena penyakit ini, baik bayi maupun remaja. Penderita dengan sistem kekebalan tubuh lemah membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan. Bahkan, ada orang yang tidak dapat bertahan hidup dari virus tersebut dan hampir 50 persen penderita mengalami kerusakan neurologis dalam jangka panjang.

"Sekitar 15 persen pasien yang terinfeksi tidak dapat bertahan," ujar Jennifer Lyons, asisten profesor neurologi di Harvard Medical School di Amerika Serikat dikutip dari laman Parentherald.

"Dari yang selamat, setidaknya 50 persen akan mengalami kerusakan neurologis jangka panjang, yang tidak akan bisa diatasi," ujarnya lebih lanjut.

Pasien yang digigit kutu akan mengalami gejala mirip flu. Ia akan merasakan nyeri otot, ruam, demam, dan sakit kepala yang parah. Seiring berjalannya waktu, pasien akan mengalami kejang dan kehilangan kesadaran.

Penyakit Lyme berkembang melalui beberapa tahap, diawali dengan gigitan kutu yang membentuk lingkaran merah pada kulit. Lalu, penyakit ini mulai berdampak pada kulit, sistem saraf, dan jantung.

Jika penyakit berkembang ke tahap selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan pada sendi, saraf, dan otak. Goudarz Molaei, periset Connecticut Agricultural Experiment Station, menyebutkan bahwa pada Mei 2017, seorang wanita tergeletak di ranjang akibat digigit kutu saat bepergian 10 tahun sebelumnya. Ia bernama Emma Horlock, 42 tahun, dan terkena penyakit Lyme tanpa mendapat perawatan, dilaporkan laman Daily Mail.

Berita terkait

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

16 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

22 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

24 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

34 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

45 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

20 Februari 2024

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

Pelayaran kapal pesiar ini berlangsung selama tiga hari mengelilingi Brisbane, Australia. Tiket dibelikan sang ibu sebagai hadiah ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.

Baca Selengkapnya

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

29 Januari 2024

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

Sebanyak 57 persen ibu di Indonesia dilaporkan mengalami gejala baby blues. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

19 Januari 2024

60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

Ada ratusan kasus ibu hamil mengalami keguguran dan kelahiran bayi prematur karena dampak stres, panik dan dipaksa mengungsi di bawah serangan Israel

Baca Selengkapnya