Cegah Gangguan Saraf dengan Rutin Konsumsi Vitamin B Kompleks

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 14 Agustus 2018 21:01 WIB

Ilustrasi Vitamin B17. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu contoh kerusakan saraf ialah Carpal Tunnel Syndrome (CTS), penyakit yang terjadi di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah saraf median yang terentang antara lengan bawah dan telapak tangan di dalam lorong karpal.

“Ini terjadi karena kebiasaan mengetik dan memegang mouse dalam jangka waktu lama dengan gerakan yang berulang,” kata Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Pusat, Manfaluthy Hakim.

Baca juga:
Kian Banyak Anak Muda Terserang Gangguan Saraf, Cek Penyebabnya
Hati-hati, Sering Bermain Gawai Menyebabkan Kerusakan Saraf
Gaya Hidup Modern Ikut Memicu Masalah Saraf
Bahaya Kekurangan Vitamin B12 buat Saraf, Jangan Diabaikan

Dalam kondisi parah, CTS dapat menyebabkan rasa nyeri dengan frekuensi serangan yang semakin sering dan menetap. Rasa nyeri tersebut dapat membuat fungsi tangan menjadi terbatas sehingga bisa menimbulkan kelumpuhan otot dan mengakibatkan kecacatan yang berpengaruh pada pekerjaan penderita.

Di samping itu, para penderita neuropati juga berisiko terkena infeksi ketika luka. Pasalnya, kerusakan saraf bisa menyebabkan mati rasa atau baal sehingga ketika mengalami luka, penderita biasanya tidak lagi merasa sakit.

Advertising
Advertising

“Luka yang terjadi sangat mungkin terkena infeksi. Akan semakin parah jika yang terkena penderita diabetes. Saat mereka tidak lagi merasakan apa-apa ketika mengalami luka, maka luka akan dibiarkan yang akhirnya memunculkan infeksi,” tuturnya.

Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com

Yoska Yasahardja, Medical Manager Consumer Health Merck, mengatakan perlu dilakukan berbagai langkah pencegahan untuk menghindari munculnya penyakit neuropati, antara lain dengan memperbaiki gaya hidup, olahraga teratur, istirahat cukup, pola makan dan gizi yang seimbang, serta mengonsumsi vitamin neuropati yang terdiri dari vitamin B1, B6, dan B12.

“Vitamin neuropati ini berfungsi memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf serta memberikan asupan yang dibutuhkan saraf sehingga dapat bekerja dengan baik,” ujarnya.

Vitamin neuropati ini tidak hanya dapat mencegah tetapi juga bisa mengurangi gejala kerusakan saraf tepi seperti kebas dan kesemutan. Berdasarkan hasil penelitian Nonintervensi dengan vitamin neurotropik (NENOIN) , vitamin B kompleks dapat mengurangi gejala neuropati hingga 62 persen.

Selain dari suplemen, vitamin B kompleks juga bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan, seperti vitamin B1 bisa ditemukan pada sereal, roti, sayuran berdaun hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Sementara itu, untuk vitamin B6 didapatkan dari kentang, buncis, daging merah, unggas, telur, dan sereal. Adapun vitamin B12 terkandung pada ikan, daging, susu, dan beberapa produk kedelai.

Berita terkait

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

33 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

41 hari lalu

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

43 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Tips Merawat Kucing Anggora

49 hari lalu

Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

51 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

51 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

52 hari lalu

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

Ahli gizi mengatakan selama Ramadan harus selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lengkap. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

7 Maret 2024

Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

Sindrom Tarsal Tunnel dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki.

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

6 Maret 2024

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya