Kian Banyak Anak Muda Terserang Gangguan Saraf, Cek Penyebabnya

Reporter

Bisnis.com

Senin, 13 Agustus 2018 10:41 WIB

Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan dan kerusakan saraf tak hanya berisiko menyerang orang usia lanjut atau yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes. Anak muda usia produktif pun banyak yang mulai mengalami gejala gangguan dan kerusakan saraf tepi atau neuropati.

Gejala awal yang paling sering dirasakan ialah kesemutan, pegal, kram, dan kebas. Hal ini tentu saja tidak lepas dari kebiasaan dan gaya hidup anak-anak muda yang sering melakukan berbagai aktivitas yang berisiko merusak saraf-saraf tepi.

Baca juga:
Hati-hati Sering Kesemutan, Gangguan Saraf?
Hati-hati, Sering Bermain Gawai Menyebabkan Kerusakan Saraf
Pakar Jelaskan Pentingnya Konsumsi Vitamin Neurotropik
Gaya Hidup Modern Ikut Memicu Masalah Saraf

Berdasarkan hasil survei Consumer Behavior dari Merck yang mengikutsertakan 900 responden di enam kota besar, ditemukan bahwa orang dengan rentang usia 26 – 30 tahun merupakan yang paling tinggi mengalami gejala neuropati, diikuti dengan orang berusia di atas 30 tahun. Lebih dari 50 persen terjadi di kota besar.

Kebiasaan sederhana yang sering dilakukan seperti mengetik di gawai bisa menjadi penyebab utama munculnya gejala neuropati (61,5 persen). Selain itu, melakukan gerakan yang berulang, duduk dengan posisi yang sama dalam waktu lama, mengendarai motor dalam jarak jauh, dan mengetik di komputer dengan meletakan tangan di atas tetikus, bisa menyebabkan munculnya rasa kebas dan kesemutan.

Advertising
Advertising

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Pusat, Manfaluthy Hakim, mengatakan bahwa neuropati akan memberikan ketidaknyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. Gejala awal tersebut harus diantisipasi, sebab, jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin gejala-gejala yang terlihat ringan tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan.

“Gejala kebas dan kesemutan ini sering kali diabaikan. Padahal jika dibiarkan terus dapat menurunkan fungsi saraf seperti hilangnya sensasi rasa dan gerak hingga kecacatan permanen. Apalagi jika kerusakan saraf sudah lebih dari 50 persen itu akan sulit untuk diperbaiki,” ujarnya.

Berita terkait

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

32 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

42 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

50 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

51 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

59 hari lalu

Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

Sindrom Tarsal Tunnel dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki.

Baca Selengkapnya

Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

19 Februari 2024

Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.

Baca Selengkapnya

Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

10 Februari 2024

Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

Lengan prostesis yang dimodifikasi, memungkinkan orang yang diamputasi mendeteksi perubahan suhu obyek dan merasakan sensasi saat menyentuh manusia.

Baca Selengkapnya

Tak Cuma Salah Posisi Tidur, Cek Penyebab Kram Kaki di Malam Hari

4 Februari 2024

Tak Cuma Salah Posisi Tidur, Cek Penyebab Kram Kaki di Malam Hari

Kram kaki terjadi ketika otot kaki terasa kaku dengan cepat. Penyebabnya bukan sekedar salah posisi tidur, bisa jadi kondisi lebih serius.

Baca Selengkapnya

Burung Hantu Kemungkinan Bisa Menoleh 360 Derajat, Bagaimana dengan Tulang dan Sarafnya?

4 Februari 2024

Burung Hantu Kemungkinan Bisa Menoleh 360 Derajat, Bagaimana dengan Tulang dan Sarafnya?

Peneliti di Israel yakin kepala Burung Hantu bisa berputar 360 derajat. Simak hasil studinya yang telah terbit di jurnal.

Baca Selengkapnya

4 Sinyal Bahaya Anda Alami Masalah Keseimbangan

2 Februari 2024

4 Sinyal Bahaya Anda Alami Masalah Keseimbangan

Buat beberapa orang, keseimbangan yang buruk bisa menurunkan kualitas hidup, kehilangan kemandirian, dan bahkan komplikasi kesehatan parah.

Baca Selengkapnya