Cek Tekanan Darah Secara Rutin di Rumah, Ini Saran Dokter

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 8 Agustus 2018 15:56 WIB

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh, terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak baik untuk kesehatan. Karena itu sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Bambang Widyantoro, mengatakan dari hasil pengukuran pada 2017 ditemukan satu dari tiga orang dewasa dengan rata-rata usia 41 tahun mengalami peningkatan tekanan darah dan 1 dari 6 orang sudah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.

Baca juga:
Hati-hati : Haid Berhenti Bisa Picu Hipertensi
6 Makanan Sehat untuk Penderita Hipertensi
Yang Harus Dipilih dan Dihindari Penderita Hipertensi
Ubah Gaya Hidup Agar Terhindar dari Hipertensi

Menurutnya, satu dari 10 orang baru pertama kali mengetahui bahwa tekanan darahnya di atas normal. Hal penting yang harus menjadi perhatian adalah sebanyak 7, 7 persen dari penderita hipertensi sudah pernah mengalami stroke, 15,7 persen juga menderita penyakit jantung koroner, dengan lebih dari 19 persen masih merokok aktif dan 16, 2 persen dari penderita hipertensi juga menderita diabetes.

Survei ini juga menunjukkan bahwa hipertensi terbukti meningkatkan risiko stroke 11 kali lebih tinggi dan risiko serangan jantung koroner dan delapan kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tekanan darahnya normal.

Advertising
Advertising

"Oleh karena itu, semua orang dewasa diharapkan untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, terutama penderita hipertensi, agar dapat memantau target pengendalian tekanan darahnya dengan melakukan pengukuran di rumah dan selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat, agar dapat menurunkan risiko komplikasi akibat hipertensi,” ujarnya.

Menurutnya, melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala di rumah sangat penting untuk memahami teknik pengukuran yang benar. Yang dianjurkan adalah pengukuran di pagi hari saat bangun tidur dan malam hari sebelum tidur, dengan 2-3 kali pengukuran selang 1 menit pada masing-masing waktu.

"Sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk bersandar, posisi lengan atas sejajar dada, dengan pemasangan kain lengan yang tepat di lengan atas,” lanjut Bambang.

Dr. Tunggul D. Situmorang SpPD-KGH, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mengatakan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh yang mempunyai pembuluh darah, antara lain jantung, ginjal, dan otak. Karena hipertensi adalah pembunuh tersembunyi, diperlukan upaya bersama secara berkelanjutan dalam rangka semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hipertensi.

Berita terkait

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

7 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

8 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

8 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

21 hari lalu

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

23 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

26 hari lalu

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

32 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

44 hari lalu

6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Selengkapnya

Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

48 hari lalu

Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.

Baca Selengkapnya