Datang Bulan Bukan Masalah buat Dua Pendaki Seven Summits Ini

Minggu, 10 Juni 2018 21:19 WIB

Dua pendaki wanita Indonesia Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, saat kunjungan ke kantor TEMPO, Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Dua wanita Indonesia akhirnya berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi di dunia. Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, atau akrab disapa Didi dan Hilda, baru saja menyelesaikan ekspedisi Seven Summits.

Mereka telah menyambangi Puncak Jaya di Papua, Kilimanjaro di Afrika, Aconcagua di Amerika Selatan, Vinson Massif di Antartika, Denali di Amerika Utara, dan Elbrus di Eropa. Didi dan Hilda berhasil menunjukkan kalau wanita Indonesia juga bisa mendaki tujuh puncak tertinggi di dunia seperti pria.

Baca juga:
Fransisca Dan Mathilda Target Summit Everest Sebelum Sarjana
Dua Pendaki Mahasiswi Univesitas Parahyangan Gapai Seven Summits
Fransiska-Mathilda, Pendaki Puncak Everest Bisa Jadi Duta Bangsa
Sebelum Duo Srikandi, Ini Pendaki Indonesia Seven Summiters Lain

“Kita sudah pernah melihat pria Indonesia menyelesaikan ekspedisi Seven Summits. Tapi wanita kok tidak ada? Padahal kita tuan rumah dari salah satu summit tersebut,” ujar Didi kepada Tempo, Kamis 7 Juni 2018.

Didi dan Hilda ingin menunjukkan ke dunia internasional kalau wanita Indonesia juga bisa menyelesaikan ekspedisi ini. Mendaki gunung membutuhkan waktu yang lama. Pada saat mendaki Gunung Everest, dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl), mereka menghabiskan waktu 30 hari.

Advertising
Advertising

Untuk para wanita, datang bulan menjadi satu hal yang harus diperhatikan karena memiliki dampak pada fisik dan juga secara emosional. Datang bulan atau haid adalah hal alami pada wanita. Namun, untuk Didi dan Hilda, datang bulan tidak pernah menjadi hambatan saat mereka mendaki gunung.

Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathilda Dwi Lestari di puncak tertinggi Antartika, Vinson Massif, awal Januari lalu. Dok. Women of Indonesia's Seven Summits Expedition (WISSEMU)

“Awalnya kita mencoba suntik seperti orang umrah supaya tidak haid. Ternyata tidak berguna karena karena tetap haid,” lanjut Didi.

Hilda menambahkan kalau ketinggian puncak yang mereka daki bisa menjadi alasan mengapa siklus haid mereka juga menjadi kacau, antara terlalu sering haid atau malah jarang.

“Hari pertama dan kedua bisa sakit banget dan kalau Hilda suka grumpy. Kalau di atas jadi semakin parah, pusing juga kan pada saat kita butuh darah merah banyak untuk oksigen, malah dibuang,” jelas Didi.

Dua pendaki mahasiswi tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Universitas Parahyangan (WISSEMU), Bandung, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, berhasil mencapai puncak Everest pada 17 Mei 2018. instagram.com

Walaupun melewati semua hal tersebut saat datang bulan, Didi dan Hilda tetap melanjutkan ekspedisi. Mereka hanya menggunakan beberapa obat untuk membantu saat sedang datang bulan. “Puji Tuhan saja sih tidak pernah dapat saat di puncak. Fisiknya pasti turun pas itu,” tutur Hilda.

Berita terkait

Perhatikan Hal Ini saat Haid agar Organ Intim Terhindar dari Infeksi

18 September 2023

Perhatikan Hal Ini saat Haid agar Organ Intim Terhindar dari Infeksi

Jaga organ intim tetap bersih dan terhindar dari infeksi karena di masa haid lebih berisiko terkena infeksi sebab bakteri dari darah menstruasi.

Baca Selengkapnya

Tips Beby Tsabina Tak Terbawa Bad Mood selama Menstruasi

14 Januari 2022

Tips Beby Tsabina Tak Terbawa Bad Mood selama Menstruasi

Sekarang, Beby Tsabina punya cara untuk mengatasi bad mood saat menstruasi.

Baca Selengkapnya

Sebab Remaja Perempuan Perlu Berlatih Mengendalikan Emosi Saat Menstruasi

14 Januari 2022

Sebab Remaja Perempuan Perlu Berlatih Mengendalikan Emosi Saat Menstruasi

Psikolog Klinis Tara de Thouars menyarankan para remaja perempuan mampu mengelola emosi saat menstruasi.

Baca Selengkapnya

Pendaki Tunadaksa Puncak Carstensz dan Elbrus, Sabar Gorky Menanti Bantuan

18 September 2021

Pendaki Tunadaksa Puncak Carstensz dan Elbrus, Sabar Gorky Menanti Bantuan

Kondisi Sabar Gorky, pendaki tunadaksa yang bekali-kali mengibarkan merah putih di puncak-puncak tinggi dunia seperti Puncak Carstensz dan Elbrus.

Baca Selengkapnya

Rambu Bagi Perempuan yang Naik Gunung Saat Haid

8 Agustus 2021

Rambu Bagi Perempuan yang Naik Gunung Saat Haid

Sejatinya tak ada masalah perempuan naik gunung saat sedang haid.

Baca Selengkapnya

Atasi Kesakitan Tamu Bulanan, Prilly Latuconsina Mengajar Online Matematika

8 Juli 2021

Atasi Kesakitan Tamu Bulanan, Prilly Latuconsina Mengajar Online Matematika

Untuk mengatasi rasa sakit datang bulan, Prilly Latuconsina memilih untuk belajar matematika yang merupakan mata pelajaran favoritnya.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Beda PCOS dengan Endometriosis

20 November 2020

Ketahui Apa Beda PCOS dengan Endometriosis

PCOS dan endometriosis sama-sama terdeteksi dari menstruasi. Tapi keduanya memiliki pemicu dan kondisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Datang Bulan Telat 5 Hari, Dinar Candy Panik

11 Mei 2020

Datang Bulan Telat 5 Hari, Dinar Candy Panik

Dinar Candy panik setelah menyadari siklus menstruasinya saat Ramadan ini berbeda dari biasanya.

Baca Selengkapnya

Pengalaman Patricia Gouw Panjat Tebing Saat Haid

28 Oktober 2018

Pengalaman Patricia Gouw Panjat Tebing Saat Haid

Patricia Gouw senang salah satu impiannya, yakni memanjat tebing alam terwujud. Tapi ada satu kendala lain.

Baca Selengkapnya

Greysia Polii Ungkap Perjuangan Atlet Wanita dengan Diri Sendiri

23 September 2018

Greysia Polii Ungkap Perjuangan Atlet Wanita dengan Diri Sendiri

Greysia Polii mengatakan perjuangan atlet perempuan dengan diri mereka sendiri sebelum berlatih bahkan bertanding.

Baca Selengkapnya