Kate Spade Diduga Bunuh Diri, Akibat Tekanan Industri Fashion?

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 6 Juni 2018 09:36 WIB

Desainer kondang Kate Spade, 55 tahun, ditemukan meninggal, diduga bunuh diri dalam apartemennya di Park Avenue, New York, Amerika Serikat, 5 Juni 2018. Kate awalnya adalah seorang editor aksesoris di majalah Mademoiselle. Dia mulai merancang tas bersama suaminya, Andy Spade, pada 1993. Dimulai dari tas, Kate Spade berekspansi ke bisnis sepatu, koper, dan perhiasan. (AP Photo/Bebeto Matthews, File)

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian desainer ternama Kate Spade dengan dugaan bunuh diri di apartemennya di New York, Amerika Serikat, Selasa, 5 Juni 2018, adalah kejadian tragis terbaru yang dilakukan perancang busana kenamaan. Sejak 2010, tercatat dua desainer ternama lainnya telah bunuh diri dengan cara yang sama, yakni Alexander McQueen pada 2010 dan L'Wren Scott pada 2014.

McQueen ditemukan tewas tergantung di apartemennya di London, Inggris, tepat sebelum acara peragaan busana internasional dimulai.

Kelly Cutrone, seorang penerbit fashion memuji pengaruh Spade pada industri ini. Dia menyebut Spade sebagai versi wanita Ralph Lauren dan membawa kembali era Americana ke dalam dunia fashion.

Artikel lain:
Desainer Kate Spade Ditemukan Meninggal, Diduga Bunuh Diri
Ditemukan Tewas di Apartemennya, Kate Spade Diduga Bunuh Diri
5 Urusan yang Dihindari Penggila Fashion
Fashion Kasual Kate Middleton saat Habiskan Waktu Bersama Anaknya

“Industri ini endemik dengan bunuh diri, kebangkrutan, depresi, dan kecanduan. Banyak orang di industri mode mengalami kesulitan. Proporsinya sangat tinggi,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Celebrity Stylist Phillip Bloch, yang telah mengenal Spade selama beberapa dekade, mengungkapkan kekecewaan atas bagaimana tekanan industri fashion tampaknya memperburuk perjuangan pribadi individu yang terlibat.

“Ada banyak tekanan pada orang untuk menjadi relevan. Ritel adalah bencana. Penjualannya buruk. Tidak ada loyalitas dan itu sangat bergolak. Semua orang mencintai Anda kemarin, tetapi hari ini mereka tidak menyukai dan besok siapa yang tahu?” tuturnya.

“Kita hidup di dunia yang dangkal dan tak nyata, tapi tidak ada yang benar-benar mendengar apa yang Kate katakan kepada mereka saat dia benar-benar depresi,” lanjutnya.

Menurut Bolch, industri ini minim rasa empati dan respek yang sesungguhnya.

“Tidak ada tempat yang lebih sepi daripada posisi puncak. Selalu ada surut. Saya pikir kita akan melihat lebih banyak lagi kondisi ini,” tegasnya.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

18 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

9 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

17 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

22 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

26 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

38 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

55 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.

Baca Selengkapnya