Gamis Qibota Jadi Tren Busana Lebaran 2018
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Kamis, 3 Mei 2018 12:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Umat muslim bersiap menyambut datangnya bulan Ramadan. Sebulan kemudian akan menyambut Lebaran. Salah satu tradisi yang identik dengan Lebaran adalah membeli baju baru. Tradisi ini sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari sebelum lebaran bahkan menjelang Ramadan.
Hal tersebut terlihat dengan banyaknya orang yang mulai memadati pusat perbelanjaan, salah satunya di mal Thamrin City, Jakarta Pusat. Salah seorang pedagang Novil Dwi Putra, 21 tahun pun membenarkan. Ia mengatakan rata-rata pembeli yang datang dengan tujuan membeli baju untuk persiapan lebaran.
“Sampai hari ini lumayan meningkatlah (penjualan), alhamdulilah. Mulai dari orang daerah, sampai orang luar daerah sudah mulai banyak. Rata-rata buat persiapan lebaran,” ujar Novil di Mal Thamrin City, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2018.
Artikel lainnya:
Kaftan Tak Lagi Dominasi Baju Lebaran 2018, Apa yang Bakal Tren?
Tilik Persiapan Busana Lebaran Soraya Larasati
Peningkatan ini menurut Novil bahkan sudah mencapai 80 persen. Pria berdarah Padang, Pariaman, Sumatera Barat ini mengatakan peningkatan ini memang selalu rutin terjadi setiap tahunnya. Terutama menjelang ramadan hingga satu minggu menjelang lebaran tiba.
Di Thamrin City, Novil mengatakan sampai saat ini busana muslim model gamis masih menjadi idola. Salah satunya gamis berbahan Qibota yang paling diminati. Setelah itu, menyusul tunik dan blouse yang juga menjadi buruan para pengunjung.
“Ada, gamis, tunik, sama blouse. Yang paling laris itu gamis yah. Kira-kira 85:15 perbandingannya. Blus sama tunik sebagai pelengkap aja. Mereka lebih suka sama bahan yang qibota,” katanya.
Baca juga: Barli Asmara: Baju Lebaran Tak Harus Glamor
Novil sendiri memiliki empat buah toko yang tersebar di Thamrin City. Untuk persiapan antusias pembeli menjelang Lebaran, ia sudah menyiapkan stok yang banyak. Untuk harga satu gamis dijual dengan harga grosir Rp.225 ribu dan harga eceran seharga Rp. 250-275 ribu. “Jadi kau belanja model mungkin sama semua. Tapi kan tetap kulitasnya kan tergantung harga sama bahan,” pungkasnya.
YATTI FEBRI NINGSIH
Lihat juga: Bermodal Sofa Bekas, Anak Muda Ini Sukses Jadi Raja Kafe Kopi
