Alasan Pernikahan Sulit Dibatalkan Meski Ragu dengan Pasangan
Reporter
Tempo.co
Editor
Yunia Pratiwi
Rabu, 14 Maret 2018 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jelang pernikahan tidak sedikit pasangan yang mengalami keraguan. Biasanya alasannya serius dan berat. Misalnya, pasangan belakangan diketahui melakukan kekerasan, pasangan ternyata tidak memiliki rasa cinta seperti yang diharapkan, atau faktor adanya cinta yang lain di luar sana, dan lain - lain.
Akan tetapi, tidak banyak orang yang mengikuti keraguannya. Alih - alih meminta hubungan diakhiri dan pernikahan dibatalkan, kebanyakan orang malah tetap melangsungkan pernikahan yang sudah direncanakan ini. Dengan harapan, setelah menikah penyebab - penyebab keraguan akan sirna dan hubungan akan berjalan lancar ke depannya.
Menurut psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi Anna Margaretha Dauhan ada banyak alasan sehingga pilihan membatalkan pernikahan yang berisiko menjadi berat untuk dilakukan.
Baca juga: Begini Nasib Pernikahan Bila Pasangan Nganggur
Baca juga: Pasangan Saling Menyalahkan, Pernikahan Terancam
Finalsial, seperti uang muka gedung, katering, dan lain - lain, bisa saja hangus jika pernikahan dibatalkan. Secara sosial, biasanya ada pertimbangan malu dengan keluarga dan teman - teman yang sudah tahu adanya rencana pernikahan. Terutama jika lamaran resmi sudah dilakukan dan melibatkan banyak pihak keluarga atau teman.
Baca juga: Pentingnya Cek Kesehatan bagi Pasangan yang Mau Menikah
"Juga semakin mendekati hari H, biasanya undangan pun sudah disebar," ujar Anna Margaretha Dauhan. "Sehingga semakin banyak upaya yang harus dilakukan untuk membatalkan pernikahan. Dan kemungkinan menjadi gunjingan banyak orang semakin besar," sambungnya.
Oleh karenanya, keputusan membatalkan pernikahan, kendati diketahui berisiko, pada akhirnya sulit untuk diambil. "Karena yang terkena dampak biasanya seluruh keluarga, dan dari kedua belah pihak," pungkas Anna Margaretha Dauhan.