Grace Natalie, Dulu Mewawancara, Kini Diwawancara

Selasa, 20 Februari 2018 15:12 WIB

Ketum PSI Grace Natalie pada jumpa pers di DPP PSI, Jakarta, 15 Desember 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Grace Natalie saat ini tengah menjabat sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebelum terjun ke ranah politik, Grace sempat meniti karier sebagai seorang jurnalis.

Ia diketahui sempat menjadi pembawa acara berita di beberapa program stasiun televisi Indonesia. Popularitasnya sebagai seorang pembaca berita dibuktikan lewat gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.

Namun, pada 2014 Grace memilih untuk masuk ke dunia politik, hal tersebut berawal ketika ia resmi meninggalkan profesinya sebagai jurnalis pada 2012 dan dipercaya menjadi CEO lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Keputusannya meninggalkan dunia jurnalistik yang telah membesarkan namanya dan beralih ke dunia politik disebabkan oleh dirinya yang gemas terhadap praktik mahar politik yang seolah menjadi kewajiban para calon kepala daerah.

Grace mengaku sudah sering mendengar soal mahar politik saat dirinya masih menjadi wartawan dan hal tersebut lebih terlihat nyata ketika ia bergabung dengan SMRC. Sempat mendampingi seorang klien yang ingin maju dalam pilgub, ia mengaku menemui kejanggalan.

Advertising
Advertising

“Saat menjadi bupati atau walikota, hasil kerja beliau dicintai oleh rakyatnya. Nah, ketika dia melamar ke sebuah partai untuk menjadi calon gubernur dari partai tersebut, dia malah dimintai uang belasan miliar oleh seorang Ketua Umum Partai. Uangnya diambil, namun dukungan enggak dikasih. Saya jadi gemas,” kata Grace saat diwawancarai oleh Tabloidbintang.com.

Artikel lain:
Nomor Urut Parpol, Airlangga Hartarto dan Grace Natalie Pasrah
Grace Natalie: Partai Solidaritas Indonesia Ingin Usung Presiden

Dari kegelisahannya dengan dunia politik, ia semakin kuat untuk mendirikan PSI. Menurut perempuan berdarah Melayu, Tionghoa, dan Belanda itu niatnya adalah ingin mendorong orang-orang baik untuk masuk ke ranah politik.

“Semakin banyak orang baik di politik, harusnya hasilnya lebih baik,” jelasnya.

Dengan aktif di dunia politik, Grace Natalie mengaku tidak rindu dengan profesi sebelumnya yang selalu terlihat tampil di depan kamera sebagai pembaca berita. Namun, menjadi politisi memberikan banyak pengalaman yang tidak pernah ia temukan dalam profesi terdahulunya.

"Kan sering juga diundang. Cuma sekarang yang diwawancara. Jadinya kangennya terobati di situ kali, ya. Masih ketemu sama dunia lama, tapi posisinya saja yang beda," ujar perempuan 35 tahun itu.

Terjun ke ranah politik tak membuat mantan pembawa acara berita tersebut menjadi orang yang lebih serius. Ia mengatakan sikap luwesnya dikarenakan dalam partai yang dipimpinnya, 70 persen anggotanya adalah generasi milenial. Salah satunya yaitu dalam cara berpakaian, Grace masih terlihat santai tak seperti pemimpin partai pada umumnya.

“Kita kalau di kantor malah nge-jins. Tapi stand by baju kalau ada acara formal ya ganti,” kata Grace Natalie.

Berita terkait

PSI Jagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie Maju di Pilgub DKI

33 hari lalu

PSI Jagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie Maju di Pilgub DKI

PSI DKI Jakarta menjagokan Kaesang Pangarep dan Grace Natalie sebagai calon gubernur DKI. Begini alasannya.

Baca Selengkapnya

Suara PSI 2,81 Persen Gagal Masuk Senayan, Kisah Kaesang 2 Hari Jadi Anggota Langsung Ketua Umum PSI

37 hari lalu

Suara PSI 2,81 Persen Gagal Masuk Senayan, Kisah Kaesang 2 Hari Jadi Anggota Langsung Ketua Umum PSI

PSI pada Pemilu 2024 meraih suara 2,81 persen hingga gagal lolos ke Senayan. Ini kisah Kaesang jadi Ketua Umum PSi setelah 2 hari jadi anggota.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

37 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Tak Lolos ke Senayan, Begini Respons Kaesang, Gibran hingga Grace Natalie

38 hari lalu

PSI Tak Lolos ke Senayan, Begini Respons Kaesang, Gibran hingga Grace Natalie

PSI hanya mendapat 4.260.169 suara nasional atau setara 2,81 persen dalam Pemilu 2024. Angka ini belum bisa menembus ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Grace Natalie: PPP Saja Enggak Lolos

38 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Grace Natalie: PPP Saja Enggak Lolos

PSI tak lolos senayan, Grace Natalie membandingkan dengan perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

38 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Raih Suara Terbanyak, Grace Natalie PSI Kandas Terganjal Ambang Batas

39 hari lalu

Meski Raih Suara Terbanyak, Grace Natalie PSI Kandas Terganjal Ambang Batas

Meski memperoleh suara terbanyak di Dapil Jakarta III, caleg PSI Grace Natalie gagal melenggang ke Senayan karena terganjal ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya

Sorotan terhadap PSI, Ulang Tahun KPU hingga Komentar Soal Pin Emas

41 hari lalu

Sorotan terhadap PSI, Ulang Tahun KPU hingga Komentar Soal Pin Emas

PSI merayakan ulang tahun ketua KPU Hasyim Asyari saat rekapitulasi suara

Baca Selengkapnya

Grace Natalie PSI Raup 193 Ribu Suara di Dapil Jakarta III, Kalahkan Sahroni dan Erwin Aksa

48 hari lalu

Grace Natalie PSI Raup 193 Ribu Suara di Dapil Jakarta III, Kalahkan Sahroni dan Erwin Aksa

Caleg PSI Grace Natalie tercatat memperoleh suara terbanyak di Dapil Jakarta III, mengalahkan politikus lainnya seperti Sahroni dan Erwin Aksa.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Ketidakakuratan Data dalam Sirekap Terjadi Tak Hanya di Satu Partai

53 hari lalu

KPU Sebut Ketidakakuratan Data dalam Sirekap Terjadi Tak Hanya di Satu Partai

KPU menyatakan Sirekap bukan penentu hasil resmi perolehan suara.

Baca Selengkapnya