Difteri Cepat Menular, Orang Tua Harus Lakukan Ini

Sabtu, 13 Januari 2018 07:30 WIB

Nahla Arishi, seorang dokter anak, memeriksa seorang anak laki-laki yang terinfeksi virus difteri di rumah sakit Al-Sadaqa di kota pelabuhan selatan Aden, Yaman, 18 Desember 2017. YEMEN-DIPHTHERIA / REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit difteri sempat bikin panik masyarakat pada akhir 2017. Difteri adalah penyakit menular yang endemis, dan dapat dicegah dengan melakukan imunisasi.

Baca juga:
Difteri Rentan pada Anak, Ketahui Cara Penularan dan Mencegahnya

Memasuki awal 2018, belum ada laporan kasus difteri baru. Namun, melakukan imunisasi menjadi langkah yang penting, terutama untuk anak-anak. Difteri merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebarkan toksin atau racun yang menyerang jantung.

“Sosialisasi sangat penting untuk dilakukan karena ada gerakan yang antiimunisasi atau antivaksin yang bisa berbahaya,” ujar Niken Widiastuti, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Jumat 12 Januari 2018.

Pegawai Kementerian Sekertariat Negara saat mengikuti vaksinasi Difteri di Kantor Dharmawanita Persatuan Kemensetneg, Jalan Veteran 17-18, Jakarta, 8 Januari 2018. TEMPO/Subekti.

Advertising
Advertising

Difteri adalah penyakit yang menular melalui percikan ludah. Angka kematian yang disebabkan difteri di Indonesia pada 2017 mencapai 4,62 persen. Pasien difteri berumur 5-9 tahun mencapai 33 persen. Sekretaris Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Soedjatmiko, menjelaskan upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh orang tua pada anak.

"Orang tua harus periksa mulut anak. Bila ada lapisan putih tebal, sebaiknya langsung bawa ke dokter untuk diperiksa, diobati, dinetralisir, dan dimatikan racunnya," kata Soedjatmiko. Supaya kuman tidak menyebar, anak yang disangka terkena difteri harus diisolasi. Selain anak, dia menjelaskan, orang tua, saudara, kakek, nenek, tetangga, dan tenaga perawat juga harus melakukan vaksinasi agar tidak menyebar lebih jauh lagi.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

19 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

3 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

4 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

4 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya