49,5 Persen Kecelakaan Melibatkan Perempuan, Apa Sebabnya?

Senin, 11 Desember 2017 19:07 WIB

Ilustrasi wajah tegang wanita saat mengemudi.

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak perempuan yang menyetir motor dan mobil di Indonesia. Menurut data dari Queenriders, sebanyak 80 persen dari pengendara perempuan tersebut berkendara untuk mencari nafkah bagi keluarga.

Namun, dengan meningkatnya pengendara perempuan, tingkat kecelakaan dalam lima tahun terakhir juga meningkat di Indonesia. Setiap hari terdapat sekitar 74 orang meninggal di jalan raya. Sekitar 49,5 persen dari kecelakaan tersebut melibatkan perempuan.

“Angka kecelakaan yang melibatkan perempuan meningkat drastis dalam waktu 2 tahun, jauh lebih cepat dari peningkatan angka pengendara perempuan,” tutur Iim Fahima, Pendiri Komunitas Queenriders, di Jakarta, Minggu, 10 Desember 2017.

Namun, data ini tidak dihubungkan dengan kemampuan perempuan untuk mengemudi, melainkan kurangnya pendekatan dan edukasi kepada perempuan mengenai keamanan lalu lintas.

Karena industri otomotif dan industri transportasi bisa dianggap sebagai industri yang sangat maskulin, pendekatan edukasi keamanan lalu lintas untuk perempuan masih kurang. Pernyataan perempuan tidak bisa menyetir tidak sepenuhnya mitos atau fakta.

Advertising
Advertising

Kecelakaan yang disebabkan oleh perempuan masih lebih sedikit dibanding laki-laki. Namun, ada juga fakta di pernyataan tersebut karena data menunjukkan bahwa pada saat pengemudi perempuan meningkat, angka kecelakaan lalu lintas juga meningkat. Baca juga: Studi: Perempuan Dewasa Mengemudi Lebih Baik dari Pria

Atjeu Janestri, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menyatakan pentingnya peningkatan edukasi kepada perempuan mengenai keamanan lalu lintas untuk seluruh masyarakat.

“Perempuan adalah pendidik pertama. Setelah mendidik sendiri, akan mendidik anak, mendidik suami, mendidik keluarga. Karena itu sangat penting untuk memberikan edukasi yang benar kepada perempuan,” ujarnya.

Sekarang, sosialisasi mengenai keamanan pengendara masih terlalu maskulin dan belum cukup efektif dalam mengedukasi perempuan. Padahal minat dari perempuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keamanan lalu lintas ini meningkat.

Perempuan juga lebih sadar dan berhati-hati pada saat berkendara. Namun, masih perlu sosialisasi mengenai keamanan yang lebih baik khusus untuk perempuan. Jadi, pernyataan perempuan tidak bisa menyetir bukan mitos maupun fakta. Artikel lain: Hasil Riset Ini Patahkan Mitos Perempuan Pengendara Buruk

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

18 jam lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

2 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

3 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

4 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

5 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

6 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

7 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

8 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya