Kekuatan Sugesti Jadi Obat Mujarab Patah Hati
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Rini Kustiani
Rabu, 15 November 2017 13:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berpisah dengan kekasih atau suami/istri, terlepas secara baik-baik atau tidak, pasti memberikan bekas yang tak enak di hati. Kamu harus menyesuaikan diri dengan kehidupan baru tanpa dia yang sebelumnya mengisi hatimu. Putus hubungan dengan seseorang yang pernah mewarnai hidup benar-benar melelahkan secara emosional.
Baca juga:
Cinta Tak Mesti Egois, Hindari Lakukan 4 Hal Ini
Berharap Cinta dari Pasangan yang Setia, Begini Tandanya
Berbagai cara dilakukan untuk menghibur diri. Mulai melenyapkan semua barang peninggalan kekasih, menghapus nomor kontak dan tak lagi berteman di media sosial, hingga mencari pasangan baru. Tapi, apakah semua itu akan berhasil jika hati dan pikiranmu masih terbayang-bayang dia? Lantas, bagaimana cara mengatasi kesedihan atau menumbuhkan kerelaan setelah ditinggal pasangan?
Sebuah riset yang dilakukan peneliti dari Universitas Colorado Boulder dan dimuat dalam Journal of Neuroscience menunjukkan caranya. Mereka mengumpulkan 40 orang yang baru saja patah hati. Mereka diminta membawa foto mantan kekasih dan menceritakan bagaimana mereka bisa putus dengan mantannya. Pada saat bersamaan, para peneliti memantau pergerakan di otak mereka.
Ketika para peserta beristirahat, 20 orang dari mereka diberi semprotan pada hidung. Peneliti menjelaskan semprotan itu memiliki kandungan yang menenangkan supaya dapat meredakan emosi yang begitu memuncak setelah putus cinta. Adapun 20 responden lain mendapatkan semprotan pada hidung dan diberi tahu bahwa itu hanyalah air biasa yang diberi sedikit garam.
Setelah diberi semprotan, aktivitas otak para responden dipindai lagi sembari menceritakan kisah kasih yang telah kandas. Mereka yang mendapat semprotan pada hidung dengan sugesti sebagai pereda emosi menunjukkan reaksi otak yang lebih tenang. Sedangkan pergerakan otak dari responden yang mendapatkan semprotan pada hidung dengan keterangan hanya air garam masih fluktuatif.
Para peneliti menyatakan kekuatan sugesti ternyata mampu menenangkan diri. Jadi, jika kamu berpikir telah melakukan sesuatu yang membahagiakan diri, kamu sesungguhnya sedang berbahagia. Lakukan apa yang membuatmu lebih baik, sehingga kamu benar-benar merasa lebih baik.