Dita Soedarjo, Urusi Es Krim sampai Fashion dan Bulu Mata Palsu

Reporter

Yunia Pratiwi

Rabu, 18 Oktober 2017 19:32 WIB

Dita Soedarjo owner Haagen Dasz Indonesia yang juga aktif melakukan kegiatan sosial. Foto: dok.Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis tidak selalu berbicara untung dan rugi tapi juga membantu orang-orang di sekitar. Prinsip ini yang dilakukan Dita Soedarjo, pemilik Haagen Dasz Indonesia. Sejak kecil, dia terbiasa dengan kegiatan amal yang dilakukan bersama keluarga sehingga tak heran jika kini dia menyalurkan empatinya melalui bisnis.

Selain mengelola bisnis es krim terkenal itu, Dita juga merintis bisnis sendiri bersama rekan-rekannya yang bertujuan untuk amal. Bisnis yang dijalankannya sendiri adalah fashion secara online, yaitu Virgin Villians dan Dignity Woman, serta bulu mata D’licate, yang bekerja sama dengan mantan tenaga kerja wanita (TKW).

Dita juga membentuk Let’s Share, sebuah komunitas amal yang bergerak di bidang pendidikan dan layanan kesehatan bersama Karenina Sunny dan Christabella. Kepada Tempo, bungsu dari tiga bersaudara ini menceritakan bagaimana bisnis dan kegiatan amalnya berjalan, dalam sebuah wawancara yang dilakukan di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Selatan pada September 2017.

Bagaimana awalnya menjalankan bisnis sendiri?
Setelah lulus kuliah fashion di Los Angeles, Amerika Serikat, aku sempat magang di majalah bantu mamaku. Kerja deadline-nya banyak, setelah jam 18 aku kalau enggak mengurus event ya liputan. Aku enggak bisa ngerjain yang lain. Sekarang, sambil mengelola Haagen Dasz yang lebih fleksibel baru buat bisnis ini.

Kenapa memilih bisnis fashion dan bulu mata secara online?
Lebih gampang ya, bisnis ini baru dua tahun berjalan. Sebagian ada yang produksi sendiri, ada yang jahit juga, semuanya produk lokal. Yang bulu mata D’Licate lebih gampang, kalau salah dibuang enggak rugi. Aku melibatkan ahlinya dari Purbalingga dan Jember. Kalau online, lebih seru, lebih gampang juga untungnya, dan enggak perlu bayar sewa.

Advertising
Advertising

Ada berapa tim untuk mengelola bisnis ini?
Aku hanya sama partnerku saja, namanya Cynthia. Dia yang desain, aku yang urusan bisnis, jualan, branding.

Hasilnya bagaimana?
Bisnis ini iseng coba-coba, akhirnya laku banget sih, banyak dipakai figur publik seperti Raisa, Chelsea Olivia, Farah Quinn. Mereka lihat ini bagus, murah, bahannya enak, jadi sosialita yang dulu suka merek-merek mahal jadi banyak yang suka.

Kenapa memilih produk lokal?
Pingin lebih menguntungan negara, enggak deal sama pajak, bea cukai, lebih cepat, bisa mempekerjakan orang sini. Jadi, punya bisnis yang bisa memberikan sesuatu pada masyarakat. Produk lokal ini aku kemas dengan cara modern. Seperti bulu mata, mereka suka kaget karena aku kemas seperti itu. Baju sengaja aku pakai model bule, aku akalin enggak keliatan produk lokalnya, feedbacknya mereka kaget karena it’s actually good dan enggak mahal.

Profil lain:
Puspa Dewi Awet Muda di Umur 50, Kehidupan di Kantor dan Keluarga
Prilly Latuconsina di Kampus, Sempat Ngantuk tapi...

Puspa Dewi Disebut Tantenya Sandra Dewi, Faktanya Bukan

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

11 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

14 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

18 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya