Donor ASI, Saring Dulu dengan Tahapan Berikut

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 14 Oktober 2017 10:38 WIB

Air Susu Ibu sebagai masker (Dok. Brit+Co)

TEMPO.CO, Jakarta - Donor ASI menjadi wujud kepedulian sesama ibu untuk memberikan air susu ibu kepada bayinya. Di samping niat yang mulia itu, para ibu pendonor maupun yang menerima mesti mengetahui apa saja syarat ASI bisa diberikan kepada bayi lainnya.

Baca juga:
Donor ASI, Pastikan Tak Ada Transfer Virus HIV dan Hepatitis

Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Elizabeth Yohmi SpA, mengatakan mencari pendonor ASI tidaklah mudah. Bukan hanya mengumumkannya di media sosial dan memberitahu sedang mencari pendonor ASI, namun juga mengecek kondisi si pendonor beserta ASI-nya. Seorang pendonor sebaiknya melewati proses seleksi atau penyaringan.

“Proses screening ini supaya bayi tidak mengalami masalah kesehatan di kemudian hari. Sebab terdapat kasus di Surabaya, di mana anak tertular HIV dari pendonor ASI. Kasus ini tak akan terjadi jika ada screening terlebih dahulu,” ujar Yohmi dalam acara diskusi “Aturan Main Donor ASI” di Jakarta Pusat, Jumat 13 Oktober 2017.

Penyaringan, menurut dia, dapat berupa pemeriksaan secara lisan melalui wawancara atau tertulis. Pertanyaannya meliputi, apakah ibu menerima transfusi dalam 12 bulan terakhir, apakah minum alkohol, sedang minum obat hormonal, dan apakah vegetarian yang akan berdampak pada kualitas ASI.

Advertising
Advertising

Kemudian lanjutkan dengan pemeriksaan di laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi penyakit berbahaya, terutama hepatitis dan HIV. Jika hasil screening ibu terbukti sehat, ia belum serta merta layak menjadi donor. ASI donor harus diperas dan disimpan dengan cara yang benar bahkan dipasteurisasi. Pedoman WHO bahkan menyatakan sebelum berikan kepada bayi, ASI harus dikultur atau ditanam di media untuk memantau pertumbuhan kuman, lebih dulu.

NAWIR ARSYAD AKBAR

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya