Jaga Kadar Glikemik dan Gula Darah dengan Nasi Merah
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Rabu, 4 Oktober 2017 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nasi putih adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain itu, tak sedikit pula orang yang mengkonsumsi nasi merah karena dianggap lebih sehat.
Berbeda dengan nasi putih, nasi merah berasal dari beras yang setengah digiling atau hanya diproses dengan cara menghilangkan sekam saja tanpa dipoles sampai menjadi menjadi putih. Untuk alasan ini, beras merah mengandung serat lebih banyak daripada yang putih sekaligus sumber antinutrien seperti asam fitat, dan mungkin mengandung logam berat tingkat tinggi jika ditanam di daerah yang tercemar.
Mengkonsumsi nasi putih mungkin memiliki efek buruk pada keseimbangan gula darah. Di sisi lain, nasi merah umumnya dianggap sebagai makanan rendah glikemik sehingga berefek menguntungkan untuk mengontrol gula darah.
Selain menyediakan energi dan nutrisi dasar, tak ada lagi manfaat nasi putih. Di lain pihak, konsumsi nasi merah secara teratur bisa bermanfaat, salah satunya untuk kesehatan jantung.
Studi observasional telah menghubungkan konsumsi biji-bijian dengan risiko kematian akibat penyakit jantung. Studi itu melibatkan 86.190 orang pria selama 5,5 tahun.
Hasil studi memperlihatkan bahwa mereka yang mengkonsumsi satu porsi atau lebih sereal gandum setiap hari berisiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular daripada mereka yang tidak pernah atau jarang mengkonsumsi biji-bijian.
Studi lain yang melibatkan 75.521 orang wanita selama 10 tahun menemukan konsumsi nasi merah berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 30 persen. Biji-bijian utuh juga memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan diabetes, yang terkait erat dengan penyakit kardiovaskular.
Ingatlah bahwa semua penelitian ini bersifat observasional dan hanya menunjukkan hubungan antara biji-bijian dan kesehatan, namun tidak dapat membuktikan penyebabnya. Satu hal yang jelas, nasi merah mengandung sejumlah komponen sehat untuk jantung, seperti mineral, antioksidan, lignan, dan serat makanan. Demikian seperti dilansir laman Medical News Today.