85 Persen Penderita Diabetes Obesitas, Bolehkah Sedot Lemak?

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 4 Agustus 2017 14:00 WIB

Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Banyak penderita diabetes tipe II yang kelebihan berat badan atau obesitas. Alhasil, tak sedikit dari mereka yang ingin melakukan sedot lemak untuk menurunkan berat badan. Tapi, amankah sedot lemak buat penderita diabetes?

Seperti dilansir laman askdrmanny, diabetes tipe II berawal dari kebal insulin, yakni tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin yang bertugas mengatur kadar gula darah. Akibatnya kadar gula darah pun naik turun. Bila kebal insulin ini tak segera diatasi akibatnya adalah diabetes tipe II. Perawatan diabetes tipe II harus rutin setiap hari untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil karena bila terlalu tinggi bisa menyebabkan komplikasi berbagai penyakit lain. (baca: Dr Ryan Thamrin Meninggal karena Jatuh Atau Sudah Lama Sakit?)

Meski tak semua penderita diabetes kelebihan berat badan, sekitar 85 persen penderita mengalami obesitas. Tak heran bila tak sedikit pula yang berminat melakukan liposuction atau sedot lemak, yakni operasi kosmetik yang membuang sel-sel lemak dari area-area tertentu pada tubuh.

Saat operasi, sel-sel lemak disedot dengan menggunakan alat seperti sedotan panjang. Lemak hanya bisa dibuang dalam jumlah tertentu dan sifatnya benar-benar opepasi kosmetik serta sebenarnya tidak dianjurkan buat mengatasi obesitas atau diabetes. Kemungkinan berat badan naik lagi setelah operasi juga bisa terjadi.

Hasil penelitian belum bisa memastikan apakah sedot lemak boleh dilakukan pada penderita diabetes. Ada yang berpikir terlalu berbahaya, ada pula yang percaya prosedur ini aman. Buat penderita diabetes yang ingin menjalani prosedur ini, ada beberapa pertimbangan keamanan yang harus diperhatikan.(baca:

Yang pertama, jenis operasi apapun berisiko buat penderita diabetes karena meningkatkan risiko infeksi pascaoperasi dan memperlambat proses pemulihan. Selain itu, kadar gula darah mungkin sulit dikontrol pada periode pascaoperasi. Kadar gula darah bisa terpengaruh mual dan muntah, yang sering terjadi bila seseorang dibius dan kurangnya aktivitas selama proses pemulihan. (baca :5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Soal Concealer dan Contouring)

Banyak dokter berpendapat penderita yang mampu mengontrol diabetesnya dan tidak ada masalah dengan ginjal boleh melakukan sedot lemak. Para dokter bedah akan bekerja sama dengan pasien diabetesnya untuk membantu operasi seaman mungkin, dan bila diabetes selalu terkontrol baik, tak ada risiko serius yang akan dialami pasien.

Opsi lain yang bisa dilakukan penderita diabetes adalah smart lipo, yakni memecah sel-sel lemak di bawah kulit dengan laser dan kemudian cairan lemak dibuang lewat sebuah lubang kecil. Prosedur ini tak membutuhkan bius dan masa pemulihannya juga lebih singkat dibanding sedot lemak biasa.

Penderita diabetes atau bukan, sedot lemak sebenarnya hanya dianjurkan pada mereka yang telah berusaha mengubah penampilan di area-area tubuh tertentu dengan diet dan olahraga. Perubahan gaya hidup adalah cara paling efektif dan awet untuk megubah bentuk tubuh dan lebih bermanfaat buat kesehatan. Sedot lemak biasanya hanya dianjurkan untuk menyasar kelebihan lemak yang sulit dibuang di area-area tertentu dan tidak merespons diet atau olahraga, misalnya perut.(baca: Jokowi dan Rihanna punya Satu Kesamaan Soal Hadiah Anak)

PIPIT

Berita terkait

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

6 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

6 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

8 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

11 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

14 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

14 hari lalu

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.

Baca Selengkapnya

Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

15 hari lalu

Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya