Ikan Hiu, juga Lobster Harus Dihindari, Apa Kata Ahli  

Reporter

Editor

Susandijani

Senin, 5 Juni 2017 11:01 WIB

Petugas balai Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan menunjukan Lobster dibawah 200 gram ketika akan diekspor ke Cina di Bandara Soekarno Hatta, Banten, 30 Januari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Para ahli kesehatan memang menyarankan kita mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita.

Namun, nyatanya tak semua jenis ikan bisa kita konsumsi. Alih-alih sehat, beberapa jenis ikan justru bisa memicu masalah pada tubuh. Jenis ikan apa saja yang perlu dihindari?

1. Hiu, todak, dan tuna ahl.
Ketiga jenis ikan ini memang mengandung nilai gizi untuk tubuh, tapi mengandung merkuri yang tinggi. Karena itu, Ginekolog dari Hackensack University Medical Center di New Jersey, Dr. Manny Alvarez tak menyarankan untuk mengkonsumsinya hingga dua kali dalam seminggu.

Sebenarnya, Dewan Pertahanan Sumber Daya Nasional di Amerika Serikat menyarankan masyarakat tak mengonsumsi ketiga jenis ikan ini karena kandungan merkurinya yang tinggi. Di sisi lain, konsumsi hiu, todak, dan tuna ahl bisa merusak keseimbangan lingkungan.

Selain ketiga ikan itu, ikan kerapu, ikan laut Chili, tuna sirip kuning, tuna albacore kalengan, dan makarel Spanyol sebaiknya tak dikonsumsi lebih dari tiga kali dalam sebulan.

2. Ikan kod Atlantik
Penangkapan berlebihan ikan kod Atlantik selama beberapa dekade belakangan ini menyebabkan masalah dalam populasi ikan itu. Jika Anda tertarik ingin mengkonsumsi kod Atlantik saat berkunjung ke Portugal, Spanyol, Italia, dan Brasil, cobalah memilih kod yang berasal dari lahan peternakan ikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Lobster dan belut
Lobster sangat tinggi kolesterol, di samping harganya yang relatif mahal dan tak lebih bernilai gizi ketimbang jenis ikan lain.

Selain lobster, jenis lain yang sebaiknya tak Anda konsumsi antara lain belut karena kandungan lemak dan merkurinya tinggi. Demikian seperti dilansir Fox News.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

7 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

15 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

16 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

16 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

17 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

17 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

17 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

21 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya