Sakit di Awal Pekan Dianggap Kekanakan, Simak Alasannya
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 22 Mei 2017 05:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang yang mengaku sakit setiap awal pekan tiba sehingga sering tak masuk kerja pada Senin. Menurut psikolog Anggia Chrisanti, konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria, kebiasaan ini sangat negatif dan disebabkan oleh kesalahan di akhir pekan.
Setiap orang yang telah dewasa seharusnya tahu bagaimana menjalankan kehidupannya, termasuk untuk urusan pekerjaan dan juga menikmati dan bersenang-senang untuk diri sendiri dan keluarga. Keberadaan hari libur, khususnya di akhir pekan, dan beberapa hanya Minggu saja, bukan hal baru karena mungkin sudah berlaku sejak ratusan tahun lalu.
Seharusnya siapapun, bahkan anak sekolah atau pelajar, tidak perlu menyikapi hari libur secara berlebihan. Jumat adalah hari terakhir beraktivitas di setiap penghujung pekan. Artinya, selesaikanlah apa yang memang harus diselesaikan dan bukan menundanya sehingga menjadi pekerjaan rumah di minggu berikutnya.
Setiap orang berhak bersenang-senang, bergembira, menikmati, dan bahkan bisa beristirahat saja di rumah. Istirahat juga merupakan bagian dari bersenang-senang untuk tubuh dan pikiran.
Tidak perlu berpikir harus ke suatu tempat tertentu. Mungkin sekadar tiduran di kamar atau di rumah, membiarkan sesekali rumah berantakan tidak ada salahnya. Beli makan di tukang yang lewat, apalagi sekarang banyak kedai makan menyediakan layanan antar.
Bisa juga sekadar membaca buku, menonton TV, bahkan tidur (tentu tetap dibatasi, jangan berlebihan dan malah sakit badan atau sakit kepala). Jika ingin memanfaatkan melakukan kegiatan menyenangkan boleh saja. Anda punya waktu bahkan hingga tengah malam.
Di hari Minggu, Anda sesungguhnya tetap bisa menikmati libur, namun setengah hari saja. Hingga siang atau sore masih boleh, sebaiknya tidak terlalu petang.
Di hari ini, Anda juga harus mulai teratur menjaga makanan. Aktivitas menyenangkan pun dipilih, jangan yang berlebihan. Alasannya karena Senin Anda harus kembali bekerja dan beraktivitas.
Bagi yang menikmati aktivitasnya atau pekerjaannya tentu tidak akan menganggapnya sebagai beban, justru bersyukur telah sempat me-recharge tubuh dan pikiran sehingga Senin dapat kembali menjalani peran dan fungsi secara segar dan fit.
Apapun kedudukan Anda, pastinya ingin berprestasi, baik sebagai pelajar, pekerja, dan profesi apapun. Menjelang Senin atau Minggu malam mulailah bersiap secara fisik, mental, dan pikiran, kecuali, Anda sebetulnya tidak menikmati peran fungsi Anda (pekerjaan/karier/profesi). Orang yang seperti ini biasanya hampir pasti memanfaatkan akhir pekan sebagai balas dendam sehinggga sejak Jumat akan menyisakan pekerjaan.
Anda lupa, bahwa pekerjaan yang ditunda hanya akan dihadapi di hari Senin. "Balas dendam" juga biasanya terlihat dari tidak menjaga pola makan atau aktivitas hingga kebablasan. Maka tidak mengherankan jika berbagai keluhan sakit datang. Meski dugaannya semua diawali dari Anda yang tidak menyenangi profesi Anda.
Tak ayal, ketika Senin tiba, bukannya kembali fit dan segar, yang muncul justru berbagai keluhan fisik maupun psikis. Oleh karenanya, beberapa perusahaan besar tidak menerima surat sakit dengan alasan apapun di Senin karena menyadari bahwa 90 persen adalah karena psikosomatis atau kesalahan dalam menjalankan akhir pekan.
Pekerjaan yang sudah menuntut profesionalisme tinggi tidak akan suka dan tidak akan menerima orang-orang dengan mental seperti ini. Selain dianggap kekanakan dan lemah, hal ini juga dianggap bisa merusak proses koordinasi pekerjaan yang biasanya diawali di setiap awal pekan.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
7 Makanan yang Tak Boleh Disimpan di Kulkas
Fatal Bila Salah Menyimpan Kondom, Bocor!
6 Bahan di Produk Kecantikan yang Harus Disertai Tabir Surya