Ilustrasi ibu menggendong anaknya. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang semula punya hubungan yang hangat akrab dengan orang tua mereka terbukti punya hubungan romantis yang lebih mantap dan mapan. Hal itu diukur dengan jawaban atas pertanyaan seputar kepuasan dalam hubungan mereka dengan pasangan. Selain itu, seberapa banyak konflik yang dihadapi dengan pasangan kencan mereka.
Berdasarkan penelitian psikologi, hubungan antara anak dan orang tua, khususnya dengan ibu, pada masa kanak-kanak hingga awal remaja sangat berpengaruh pada hubungan romantis anak di kemudian hari.
Temuan ini memperkuat pentingnya ikatan antara orang tua dan anak. Semakin akrab dan hangat hubungan anak dengan orang tua pada masa awal kedewasaan, semakin tinggi kemungkinan anak memiliki hubungan romantis yang lebih baik saat dewasa.
"Hubungan orang tua dengan anak-anak sangat penting. Dari sinilah kita membentuk kemampuan untuk menciptakan hubungan yang sukses dengan pasangan kelak saat dewasa. Orang tua kitalah yang menjadi model atau panutan kita," kata Constance Gager, peneliti dari Montclair State University di New Jersey.
Uniknya, hanya deskripsi dari hubungan anak dengan ibu yang kemudian bisa memprediksi apakah di kemudian hari si anak bisa memiliki hubungan yang lebih baik dengan pasangan mereka atau tidak. Anak-anak dengan hubungan yang hangat dengan ibu mereka lebih puas dalam menjalani relasi dengan pasangannya dan lebih jarang menghadapi konflik.
Meski ayah punya peran yang cukup besar dalam proses pengasuhan anak dalam beberapa tahun terakhir, menurut peneliti, ini tak cukup mempengaruhi kehidupan romantis anak dengan pasangannya. "Kami mencatat, ini mungkin karena perempuan lebih bertanggung jawab atas dua pertiga dari kehidupan rumah tangga dan pengasuhan anak," kata Gager.
Gager berharap, di masa depan para pria akan lebih terlibat dalam urusan pengasuhan anak. Hingga kondisinya nanti lebih sebanding saat melihat efek pengasuhan ayah pada anak-anak mereka.
Dalam waktu dekat Gager akan melakukan penelitian lanjutan dengan pertanyaan dan istilah yang lebih dimengerti anak-anak zaman sekarang. Contoh, 'Sukakah kalian hangout atau nongkrong bareng orang tuamu?'. Gager juga ingin menelisik lebih jauh perihal keharmonisan anak dengan pasangan yang dalam tahap berkencan dan sudah menikah jika dikaitkan dengan kedekatan mereka dengan ayah dan ibu.