4 Jenis Tabungan yang Berisiko dan Bikin Uangmu Berkurang  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 19 Mei 2017 14:00 WIB

Ilustrasi menabung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara orang menabung. Ada yang menggunakan model investasi, menyimpan di bank, sampai gaya konvensional, yakni menaruh di tempat tersembunyi di rumah.

Associate Professor of Finance di School of Business, Northeastern University, Boston, Amerika Serikat, Coleen Pantalone, mengatakan cara paling buruk menyimpan uang tadi adalah gaya konvensional. “Karena kamu bisa saja lupa di mana menyimpan uang atau barang berharga itu,” katanya seperti dikutip Tempo dari Chatsheet.

Risiko lain, menurut Pantalone, jika terjadi sesuatu kepadamu, tak akan ada yang tahu di mana kamu meninggalkan uang dan harta bendamu. Tak cuma itu, Pantalone menerangkan beberapa tabungan yang berisiko dan justru bikin uangmu berkurang.

1. Di tempat tersembunyi

Seperti yang telah disampaikan Pantalone, tempat tersembunyi di rumah atau di mana pun bukanlah tempat yang aman untuk menyimpan uang. Orang yang melakukan ini biasanya tak percaya dengan lembaga keuangan atau berdalih buat jaga-jaga jika mendadak butuh uang.

Menurut Pantalone, memegang uang tunai untuk keadaan darurat memang bagus. Namun lama-kelamaan uang tersebut akan berkurang nilainya. Belum lagi risiko kehilangan, seperti pencurian dan kebakaran. Jika terpaksa menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumah, sebaiknya masukkan ke dalam brankas.

2. Rekening tabungan

Rekening tabungan adalah tempat yang bagus untuk menyimpan uang dalam jumlah kecil yang kamu perlukan dalam jangka pendek. Namun itu bukan tempat yang tepat untuk menyimpan seluruh uangmu. Untuk tujuan pensiun dan jangka panjang lainnya, kamu harus mencari investasi yang umumnya menawarkan keuntungan lebih baik, seperti saham.

3. Koleksi barang
Pada akhir 1990-an, orang-orang di Amerika Serikat tergila-gila dengan boneka hewan-hewan kecil bernama Beanie Babies. Begitu populernya boneka tersebut hingga ada seorang ayah yang menginvestasikan lebih dari US$ 100 ribu untuk membeli Beanie Babies buat anaknya.



Namun, seiring dengan berjalan waktu, popularitas boneka tersebut surut hingga tak diminati siapa pun. Sang ayah menerima kenyataan pahit harus kehilangan uang banyak demi sesuatu yang tak terlalu bernilai. Cerita ini adalah pengingat supaya kamu mengoleksi barang yang nilainya kian naik sejalan dengan waktu.

4. Saham tak bonafide

Membeli saham yang tidak bonafide tentu bukan investasi yang cerdas, meski harganya cukup murah. Kamu akan menghadapi kesulitan mengakses informasi tentang perusahaan dan bagaimana kondisi keuangannya. Lagi pula, potensi sukses dari saham murah sangat tipis dan sulit dijual lagi.

LUCIANA

Berita lainnya:
4 Jurus Jitu Dapat Promosi Kerja
Bergelar Magister Hukum, Tina Toon Malah Balik Kejar S-1 Hukum
Bos Body Shop Indonesia
Pilih Keluar Duit Rp 100 Juta daripada ke Jakarta

Berita terkait

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

9 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

14 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya