Bocah Obesitas Arya Permana Jalani Bedah Bariatrik, Apa Hasilnya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 7 Mei 2017 09:00 WIB

Arya Permana, 3 minggu setelah operasi Bariatric di RS Omni Alam Sutera, turun bobot hingga 17 kg. TEMPO/Alia F

TEMPO.CO, Tangerang - Arya Permana, anak laki-laki berusia 11 tahun dari Karawang, Jawa Barat, yang mengalami obesitas menjalani bedah bariatrik di Rumah Sakit Omni Alam Sutera. Tubuh bocah dengan berat badan 186 kilogram itu tampak agak susut dibanding setahun lalu saat gencar diberitakan di media massa.

“Sekarang sudah terlihat perubahannya, terutama di bagian leher,” kata Ade Soemantri, ayah dari Arya Permana saat konferensi pers Bedah Bariatrik: Solusi untuk Obesitas, Selasa 2 Mei 2017.

Arya menjalani operasi bariatrik gastric sleeve yang memperkecil lambungnya hingga tersisa sepertiga dari ukuran asli. Ukuran lambung yang kecil itu membatasi porsi makan, sehingga setelah operasi, Arya akan cepat merasa kenyang dan rasa lapar berkurang akibat menurunnya hormon ghrelin.

Ade menuturkan, dua minggu pascaoperasi, Arya sudah mengalami penurunan berat badan sebanyak 17 kilogram dari semula 186 kilogram menjadi 169 kilogram. Dengan penurunan yang cukup drastis tersebut, Arya kini bisa bergerak lebih aktif dan ceria. “Dulu kalau tidur pasti ngorok. Setelah operasi sudah tidak lagi,” kata Ade. “Sekarang juga sudah bisa tidur telentang, dulu tidak bisa sama sekali.”

Selain perubahan fisik, Ade menjelaskan, putranya juga mengalami perubahan perilaku. Contoh, dulu Arya kerap mengamuk jika keinginan makannya tidak dituruti. Tapi sekarang, Arya sudah mulai paham dan tidak rewel lagi soal makanan.

Ade juga berjanji menjaga gaya hidup dan pola makan Arya agar bobot tubuhnya bisa ideal dan sehat. Arya biasanya berolahraga dengan jalan kaki di sekitar rumah pada pagi dan sore, selama 6 sampai 15 menit. Pergerakannya juga kerap ditambah dengan berjalan kaki saat berangkat dan pulang sekolah.

Ade kemudian menceritakan bagaimana putranya itu mengalami obesitas. Arya lahir dengan proses persalinan dan bobotnya 3,8 kilogram. Selama usia 1 sampai 5 tahun, proses pertumbuhannya normal sebagaimana anak laki-laki pada umumnya. Namun setelah 5 tahun, kenaikan berat badan Arya kian cepat. Yang paling mengejutkan ketika berusia 9 sampai 10 tahun, berat badannya melonjak sampai 70 kilogran dalam setahun.

Dokter speasialis bedah dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera yang menangani Arya, dr Handy Wing, Sp.B mengatakan bedah bariatrik bukan operasi kosmetik. “Bedah ini bukan untuk mencari cara agar menjadi cantik atau langsing. Tapi dilakukan jika seseorang memiliki tujuan dan niat untuk hidup sehat,” kata Handy.

Bedah bariatrik yang membutuhkan biaya Rp 45 sampai 60 juta ini dilakukan dengan cara mengecilkan dan bypass lambung. Metode yang diterapkan adalah teknik laparoskopi atau minimal invasi, yaitu melalui lubang sayatan kecil berukuran 1 sentimenter sebanyak 3-4 buah.

Handy mengatakan, setelah dilakukan bedah, diharapkan pasien akan menjalani pola hidup lebih sehat dengan memperhatikan pola makan serta berolahraga. Biasanya, pasca-bedah, kondisi pasien akan dipantau hingga satu tahun ke depan, terutama mengenai pola hidupnya yang terbaca dari penurunan berat badan.

“Semua itu kembali ke pribadi masing-masing, kalau dia tidak maksimal menjalaninya paling hanya turun 10-15 kilogram saja,” ujar Handy. “Tapi kalau pasien menjalani pola hidup sehat, dia akan mendapatkan berat badan ideal.”

Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sehingga berdampak negatif bagi kesehatan. Seseorang dianggap kegemukan bila indeks massa tubuh atau IMT lebih dari 35. Artinya, kelebihan berat 45 kilogram di atas berat ideal untuk pria, atau 36 kilogram di atas berat badan ideal wanita. Obesitas juga meningkatkan peluang terjadinya penyakit lain, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan napas dan jantung

ALIA FATHIYAH

Berita lainnya:
Kiat Bikin Foto Ciamik untuk Jualan Online
Punya Rekening Tabungan Lebih dari Satu Itu Bagus
Menangkap 7 Pesona dari Perempuan yang Hobi Membaca

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

2 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

8 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

16 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

16 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

16 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

26 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

45 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

46 hari lalu

11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.

Baca Selengkapnya