Emmanuel Macron dan istri Brigitte Trogneux. REUTERS/Philippe Wojazer
TEMPO.CO, Jakarta - Emmanuel Macron tinggal menempuh satu tahap lagi yang menentukan apakah dia akan menjadi Presiden Prancis atau tidak. Emmanuel Macron dan Marine Le Pen akan bersaing untuk merebut suara rakyat Prancis dalam pemungutan suara putaran kedua pada 7 Mei 2017. Baca: Emmanuel Macron dan Brigitte, Kisah Cinta Terpaut 24 Tahun
Belum jelas bagaimana hasil pemilu putaran kedua nanti, Emmanuel Macron sudah menyatakan akan memberikan posisi spesial kepada istrinya, Brigitte Trogneux. “Jika saya terpilih. Maaf, maksud saya ketika kami terpilih, dia (Brigitte) akan berada di sana (pemerintahan) dengan tempat dan perannya,” kata Emmanuel Macron pada 8 Maret 2017. “Saya berutang banyak kepadanya. Dia membantu saya menjadi diri saya sendiri.”
Seorang kepala staf saat Emmanuel Macron menjabat menteri ekonomi di pemerintahan Presiden Hollande, Alexis Kohler memaparkan bagaimana lengketnya Brigitte dengan peran yang dimainkan Emmanuel Macron. Menurut Kohler, Brigitte adalah satu-satunya orang yang dipercaya Emmanuel. “Brigitte selalu hadir dalam setiap agenda Emmanuel. Dia adalah wanita yang terlibat dalam kehidupan suaminya,” kata Kohler.
Dalam sebuah tayangan France3, tampak bagaiana Brigitte membantu menyiapkan sebuah pidato Emmanuel Macron. Di situ, Brigitte menginstruksikan agar Emmanuel berhenti mengucapkan kata 'untuk'. “Perolehan suaramu akan turun ketika kamu bicara 'untuk',” ujarnya. “Jadi, lantangkan suaramu semua orang tahu apa yang sedang kamu bicarakan.”
Seperti Presiden Valery Giscard d'Estaing, yang pada 1970-an membuat istrinya, Anne-Aymone, menjadi tokoh kunci dalam kepemimpinannya, Emmanuel Macron berjanji jika dia terpilih sebagai Presiden Prancis berikutnya, istrinya akan memiliki status resmi di pemerintahan. “Tapi tak digaji,” ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran kentalnya unsur kolusi di pemerintahan Emmanuel Macron, Brigitte mengatakan sebaiknya masyarakat belajar untuk menerima kehadiran seorang istri yang mendampingi suaminya dalam menjalankan tugas negara. “Sudah waktunya persepsi ini berubah karena si sinilah kita berada,” ujarnya. “Saya telah terlibat di setiap peristiwa dalam hidupnya selama 20 tahun.”
Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan
3 Maret 2024
Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan
Sederet pimpinan dunia kecam keras aksi Israel yang menembaki warga sipil Gaza Palestina. Ada yang menunda pembelian senjata hingga menyebut Israel sebagai Nazi kedua.