TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang ingin pernikahan yang sempurna, termasuk pada saat akad dan resepsi. Namun, ada banyak hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan hidup bersama dan berkomitmen dengan pasangan karena tanpa persiapan dan pertimbangan yang matang, pernikahan bisa jadi tidak bertahan lama hingga akhirnya berakhir pada perceraian.
Tentu saja hal itu tidak Anda inginkan bukan? Pernikahan baik itu karena keinginan sendiri, karena menemukan pasangan yang tepat atau karena dijodohkan, harus dimulai pada negosiasi dan diskusi dengan calon pasangan kelak.
Menurut timesofindia.com, ada beberapa pertanyaan yang harus didiskusikan dengan pasangan sebelum menikah. Pertama adalah pertanyaan soal "Apakah kita benar-benar ingin menikah?". Ini untuk memastikan bahwa orang tersebut tidak akan melalui ini karena tekanan keluarga. Kita tidak ingin pasangan membenci kita karena datang ke dalam hidup mereka sebelum mereka siap.
Kedua adalah masalah keuangan. Alasannya, banyak pernikahan rusak karena masalah uang dan finansial. Jadi, pastikan bagaimana finansial keluarga kelak, dan bagaimana komitmen dalam memenuhi kebutuhan finansial keluarga nantinya, apakah cukup suami yang bekerja atau istri harus ikut membantu.
Di mana akan tinggal adalah pertanyaan selanjutnya. Kita harus tahu di mana akan tinggal, apakah membeli rumah sendiri atau tinggal bersama orang tua untuk sementara waktu.
Seberapa cepat kita ingin kehadiran anak juga menjadi pertanyaan. Kita mungkin ingin punya anak setelah menikah sementara pasangan mungkin tak mau buru-buru.
Pahami juga ambisi pasangan, apakah memiliki visi yang sama soal keluarga dan kehidupan. Kemudian, jika kita menikah dengan orang yang berbeda keyakinan, ini adalah hal utama yang harus diperhatikan. Kitaa harus mendiskusikannya dengan detail dan sebaik mungkin bagaimana menjalani kehidupan keluarga, terutama setelah memiliki anak-anak.
