TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Beyonce dan istri aktor George Clooney, Amal Clooney, mengumumkan kehamilan bayi kembar mereka. Status mereka sebagai selebriti dunia mencuri perhatian publik, khususnya terhadap tema wanita matang yang memiliki anak kembar. Para ahli mengatakan peluang mendapatkan hamil bayi kembar memang lebih tinggi pada wanita usia di atas 35 tahun.
Tidak jelas apakah Beyonce, 35 tahun, dan Amal Clooney, 39 tahun, mengikuti tahap fertilisasi in vitro (IVF). Para ahli menyatakan, bagaimanapun, kehamilan kembar lebih sering terjadi pada wanita di usia matang, bahkan tanpa perawatan kesuburan. “Bertambahnya usia, fungsi, dan cara kerja ovarium pun berubah,” kata dokter kandungan, David Davies, seperti dilansir Fox News. “Wanita pada usia itu dapat melepaskan lebih dari satu telur setiap bulan.”
Penulis buku Twin Mythconceptions, Nancy Segal, menyatakan hal serupa. Mengutip Health, Segal mengatakan perempuan biasanya hanya melepaskan satu sel telur setiap siklus kesuburannya. “Tapi, ketika semakin tua, mereka dapat melepaskan lebih dari satu atau dua,” ujarnya.
Sebuah studi yang dilakukan Vrije University Medical Centre Belanda pada 2006 menunjukkan potensi kehamilan kembar pada wanita yang berusia matang. Para peneliti mengetahui bahwa peluang kehamilan anak kembar lebih tinggi pada wanita di atas 30 tahun. Sebab, selain mempunyai lebih dari satu telur selama siklus menstruasi, wanita yang lebih tua mengalami perubahan hormon yang lebih besar, dan peluangnya bukan bayi kembar identik.
Beyonce memang belum mengkonfirmasi jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Namun Clooney telah mengumumkan bahwa mereka akan menyambut kelahiran anak perempuan dan laki-laki. Bayi kembar yang lahir dari ibu yang telah berusia matang berpotensi lahir prematur. Karena itu, kontrol prenatal harus lebih sering dilakukan.
PARENTHERALD | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Bahaya Mengejek Orang Gendut
Awas, Bau Tak Sedap pada Miss V Pertanda...
Raisa Belajar Percaya Pasangan melalui Yoga
Berita terkait
Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
4 menit lalu
Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"
44 menit lalu
Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
2 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
2 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
2 hari lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
2 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
2 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca Selengkapnya