TEMPO.CO, Jakarta - Undangan pernikahan adalah bagian krusial dalam mempersiapkan perayaan hari bahagia. Apapun bentuknya, para calon pengantin diwanti-wanti agar tidak menyepelekan kartu yang ini sehingga baru disiapkan dalam waktu sempit.
Apalagi bila kartunya ingin disesuaikan dengan keinginan, bukan mengandalkan contoh yang sudah ada. “Jangan mepet. Enam bulan sebelumnya undangan sudah harus disiapkan,” kata Michelle Renata, pendiri perusahaan pembuat kartu undangan Parler Studio.
Sejak awal, tentukan baik-baik berapa tamu yang ingin didatangkan pada hari bahagia agar urusan undangan tidak membuat pusing. Soal desain kartu, dia mengatakan butuh waktu untuk meracik ide dan mewujudkannya sesuai keinginan calon pengantin, misalnya harus senada dengan tema pernikahan.
Fergie, pendiri Brownfox Stationery, juga punya saran untuk para calon pengantin yang ingin membuat undangan. “Meski sudah tahu mau bikin seperti apa, sebaiknya berpikiran terbuka pada desainer undangan,” kata Fergie.
Maksudnya, calon pengantin tetap membuka ruang kreativitas perancang bila ada saran untuk menambah keindahan undangan. Menurutnya, bukan tidak mungkin hasil dari kolaborasi kedua pihak justru menghasilkan undangan yang jauh lebih bagus dari rencana awal.