TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian adalah kegemaran banyak orang. Tetapi kesenangan ini bisa menguras kantong cukup dalam. Sebagian orang sudah mencoba berbagai cara mudah untuk menekan biaya, seperti menukar poin kartu kredit dengan voucher hotel, membeli tiket pesawat ketika sedang ada promosi, atau memilih makan di kedai daripada restoran.
Sebagian orang lagi bepergian dengan cara yang sangat ekstrim untuk bisa mengirit sebanyak mungkin biaya, bepergian dengan modal sangat minim atau bahkan nekat. Mereka menumpang kereta barang, truk, tidur di stasiun, terminal, atau rumah ibadah agar tidak perlu keluar uang.
Berkelana dengan cara hemat boleh-boleh saja. Tapi tetap saja jangan keterlaluan bila ingin menghemat. Hindari lima hal yang diberikan Cheat Sheet berikut ini, meski dalam hati kita ingin berhemat.
1. Tak tahu diri
Menkombinasikan jiwa petualang dengan kebaikan orang lain memang tak ada salahnya. Kita bisa berkeliling dunia tanpa mengeluarkan banyak biaya. Bloger dan aktivis Rob Greenfield telah menjelajahi banyak negara dengan bersepeda dan berkemah di alam terbuka. Bila kita tak suka tidur beratap langit, cobalah mengikuti laman Couchsurfing, di mana kita bisa berkenalan dengan banyak orang di seluruh dunia, menumpang tidur di rumahnya, dan sebaliknya mereka akan tidur di rumah kita saat berkunjung.
Cara lainnya adalah dengan bekerja di pertanian atau peternakan demi mendapatkan kamar dan makan gratis dari pemiliknya. Namun, jangan memanfaatkan kebaikan orang lain dengan tak tahu diri. Jika menginap di rumah orang lain, bantulah tuan rumah memasak atau bersih-bersih. Bila menumpang kendaraan orang lain, berilah ia uang tambahan untuk membeli bensin dan membayar tol, jangan pura-pura bodoh dengan diam saja.
2. Melewati sesuatu di daftar agar menghemat
Banyak area menarik dan terkenal di tempat yang kita kunjungi, tetapi kita melewatkannya agar bisa menghemat. Contohnya tidak menaiki Menara Eiffel sampai ke puncak saat ke Paris demi menghemat 17 euro.
3. Memilih hotel hanya karena harga
Banyaknya situs wisata yang bermunculan sangat membantu dalam memesan tiket transportasi dan hotel. Namun memilih hotel yang tarifnya paling murah bisa menjadi boomerang bila kita tidak berhati-hati. Bisa jadi hotel tersebut sangat jauh dari pusat kota, transportasi sulit, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk ongkos transportasi lebih besar. Selain harga, pastikan juga lokasi hotel tersebut dan hanya selisih Rp 50-100 ribu tak akan menjadi masalah bila aksesnya ke banyak tempat lebih mudah.
4. Menjadi korban penipuan
Para pengelana yang senang memburu perjalanan murah bisa menjadi korban penipuan agen wisata abal-abal. Biasanya, agen tersebut akan menyodorkan berbagai penawaran gratis, mulai dari tiket pesawat, hotel, atau karcis masuk tempat hiburan dan ternyata semuanya hanya bohong belaka.
5. Mengakali tiket pesawat
Tak sedikit orang yang ingin bepergian murah dengan membeli tiket pesawat sekali jalan yang transit di kota yang sebenarnya kita tuju. Trik ini disebut hidden city dan dipopulerkan oleh situs Skiplagged. Ketika pesawat transit, kita turun dan tidak kembali lagi sehingga pesawat berangkat ke tujuan yang lain. Tiket ke kota transit, misalnya Dubai, sering lebih murah daripada membeli tiket pesawat yang memang memiliki tujuan utama ke Dubai. Namun cara ini bukan tanpa risiko karena kita telah melanggar “kontrak” dengan pihak maskapai dan mereka bisa mengambil tindakan dengan berbagai cara di masa datang, bila kita ingin bepergian dengan maskapai yang sama.
PIPIT
Baca juga:
Raline Shah Dorong Desainer Buat Karya dari Kain Tradisional
5 Cara Menangkis Berita Hoax dan Orang yang Percaya
Perut Buncit Bisa Jadi Sinyal Masalah yang Lebih Serius
Berita terkait
Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham
59 hari lalu
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaGrup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?
8 Maret 2024
InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?
Baca SelengkapnyaSandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024
10 Januari 2024
Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja
7 November 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.
20 April 2023
Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaUniversitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata
20 April 2023
Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaDinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak
14 Maret 2023
PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.
Baca SelengkapnyaTak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023
23 Desember 2022
Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaHertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent
24 November 2022
Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.
Baca SelengkapnyaSMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia
29 Agustus 2022
Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.
Baca Selengkapnya