TEMPO.CO, Jakarta - Banyak jenis makanan yang dikemas sebagai makanan sehat dan alami. Tak heran, kita tidak merasa 'berdosa' saat mengonsumsinya. Padahal tak semua makanan itu benar-benar sehat.
Menurut laman Healthtoday, inilah lima makanan yang masuk kategori sehat, tapi jangan dikonsumsi berlebihan.
1. Kacang-kacangan Kacang-kacangan adalah sumber protein tinggi, sama seperti serat dan vitamin, tapi mengandung kalori tinggi. Sebaiknya, Anda hanya mengkonsumsi kacang-kacangan sekitar 2 sendok makan yang berisi 100 kalori.
2. Buah kering Cemilan ringan lain yang sangat populer adalah buah kering. Karena rasanya ringan, Anda kadang tak sadar telah menghabiskan semangkuk buah kering saat menonton televisi. Padahal makanan satu ini nyaris tak punya gizi karena kandungan airnya telah dihilangkan. Semangkuk buah kering aprikot mengandung 381 kalori, sedangkan semangkuk buah aprikot segar hanya 79 kalori.
3. Yoghurt Yoghurt kerap dianggap sebagai minuman berkalori rendah dan penuh protein. Padahal yoghurt juga mengandung banyak gula. Sebuah minuman Stonyfield Organic Vanilla Greek Yogurt mengandung 19 gram gula. Yoghurt memang menyehatkan. Namun hati-hati dengan kandungan gula di dalamnya.
4. Makanan mengandung energi Saat kita lapar, mengonsumsi makanan mengandung energi atau energy bars memang sangat praktis. Padahal biskuit ini biasanya mengandung kadar gula tinggi, sirup jagung berfluktosa tinggi, dan bahan kimia lain.
5. Granola Granola adalah kumpulan biji-bijian, oat, buah kering, dan madu. Dia tergolong makanan sehat dan tinggi protein. Secangkir granola bisa mengandung 600 kalori. Jumlah ini sangat lebih dari kebutuhan saat sarapan pagi. Jika Anda menambahkan 25 gram gula di dalamnya, sudah pasti Anda akan mendapatkan makanan yang sangat tidak sehat.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
