TEMPO.CO, Jakarta - Sejauh apa sepotong kue bisa menggerakkan Anda? Bagi Meliana Darmawan, jawabannya adalah penerbangan Batam sampai Jakarta, sekitar 900 kilometer.
Tempo bersirobok dengan perempuan yang kuliah di Singapura itu saat sama-sama mengantre Pablo, tart keju asal Jepang, di pusat belanja Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat 23 Desember 2016. Ini merupakan gerai perdana mereka Indonesia, yang buka sejak bulan lalu. “Penasaran karena food blogger Singapura pernah mengulasnya dengan sangat menarik,” kata Meliana, 20 tahun.
Tart keju Pablo -dibanderol dengan harga Rp 169 ribu per loyang berukuran 20 sentimeter, yang jadi favorit adalah paduan cheese cake dan egg tart. Keju custard-nya mengisi pinggiran kue yang renyah, mirip seperti kulit filo pastry. Di atas krim keju dilumuri selai aprikot.
Jika Anda memakannya ketika baru keluar dari oven, keju di tengah kue akan lumer di mulut. Bercampurlah sensasi gurih yang ringan dari keju dan asam-manis buah aprikot. Selain keju, ada varian rasa cokelat dan matcha alias teh hijau.
Selain tart, Pablo juga punya kue versi mungil, namanya Pablo Mini—dibanderol Rp 45 ribu per buah. Varian ini hanya menurunkan ukuran tanpa mengubah rasa. Di Jepang, Pablo Mini biasanya dinikmati setelah dimasukkan ke kulkas. Jadi, teksturnya jadi lebih padat, mirip tekstur es krim.
Aji Firdaus, Manajer Operasional Pablo di Indonesia, mengatakan proses pembuatan produk di Indonesia tak berbeda dengan di Jepang. Konsep open kitchen di Pablo Gandaria sedikit membuka proses pembuatan tart ini.
Mula-mula, lapisan kulit dipanggang sampai renyah lalu krim keju yang diolah dari keju Australia ditumpahkan ke dalam kulit tart. Kemudian tart dimasukkan oven untuk beberapa menit, dicap dengan logo Pablo, baru diolesi krim aprikot.
Saking hype-nya, konsumen kudu berjuang untuk mendapatkan seloyang tart keju tersebut. Anda perlu mengantre sekitar 30 meter di seberang gerai. Butuh kira-kira 15–20 menit untuk mendapatkan nomor antrean. Ingat, hanya nomor antrean. Kupon itu harus ditukar saat mengantre lagi di depan loket pemesanan. Butuh 30–45 menit sejak datang hingga menenteng tart Pablo.
Bagi yang penasaran, apalagi datang jauh-jauh seperti Meliana, sebaiknya berburu Pablo sejak pagi untuk mendapat varian yang lengkap. Saat kami datang, sekitar pukul 11.00, Pablo Mini rasa plain sudah ludes. Itu sebabnya, pengelola membatasi pembelian tart keju ukuran besar maksimal satu loyang per orang.
Aji mengungkapkan kebijakan itu diterapkan untuk menjaga kualitas produk. Bila pelanggan diizinkan memborong kue, ia khawatir pelanggan berikutnya harus menunggu hingga berjam-jam untuk memperoleh kue dari dapur. “Kami menjaga prinsip freshly baked,” kata Aji, yang mengaku bisa menjual hingga 800 loyang tart dan 1.000 buah Pablo Mini tiap harinya.
Kenapa bisa tart keju impor tersebut digandrungi sedemikian rupa? Menurut Aji, popularitas Pablo melejit karena banyak warga Indonesia yang pernah berkunjung ke Jepang. Di negeri asalnya, demam kue ini berlangsung lebih dari setahun lalu. Waralaba itu merambah ke negara-negara sekitarnya, termasuk Malaysia dan Thailand. Indonesia, juga Australia, mendapat giliran belakangan. “Orang yang pernah ke Jepang jadi penasaran membandingkan rasanya dengan tart yang di Indonesia,” ujar Aji.
Chika Nadya, 30 tahun, merupakan penggemar Pablo hasil kunjungan ke Jepun. Dia mengatakan baru mencicipi kue itu di Osaka, bulan lalu. Di sana, tak ada antrean panjang, karena lapaknya tersebar di sudut-sudut kota, dari pinggir jalan sampai di stasiun kereta bawah tanah. “Harganya sekitar 1.000 yen, setara Rp 115 ribu, untuk tart keju,” kata dia.
Selepas mencicipi Pablo di Gandaria, Chika menyatakan rasanya serupa. Kalaupun ada perbedaan, di Jepang, keju yang menjadi isi tart lebih cepat memadat begitu keluar dari oven, sebagai dampak dinginnya suhu.
RAYMUNDUS RIKANG
Berita lainnya:
7 Pilihan Fashion Seleb Sambut 2017
Bila Kekasih Minta Foto Syur, Harus Bagaimana?
Cara Buat Resume Jika Tak Punya Pengalaman Kerja
Berita terkait
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024
32 hari lalu
Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.
Baca SelengkapnyaPPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya
10 Mei 2022
Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..
27 Agustus 2020
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru
30 Mei 2020
Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.
Baca SelengkapnyaUniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut
18 Mei 2020
Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.
Baca SelengkapnyaMenikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro
18 Maret 2019
Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.
Baca SelengkapnyaHari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan
5 Februari 2019
Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.
Baca Selengkapnya15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik
14 Oktober 2018
Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.
Baca SelengkapnyaKetahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol
1 Oktober 2018
Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.
Baca SelengkapnyaCerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek
12 Agustus 2018
Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya