TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan label anak dengan julukan yang negatif seperti pemalu atau pemalas, bisa mendorong anak untuk bertindak sesuai dengan julukan yang diterimanya. Namun, ternyata julukan positif juga bisa membawa dampak negatif pada anak.
Julukan "si pintar", "si baik" dan lainnya boleh digunakan untuk memuji anak sesekali, misalnya ketika ia membantu orang lain. Tapi, memanggil anak dengan julukan tersebut terus menerus hanya akan membatasi pola pikir anak.
Akibatnya, anak hanya akan memusatkan perhatiannya pada dirinya sendiri. Agar hal ini tidak terjadi, kaitkan hal positif yang dilakukan anak dengan hal positif yang kurang lebih sama dengan yang dilakukan anak lain seperti dikutip dari laman TheMotherCo. Misalnya, "kemarin, si A juga membantu ibunya membawa barang belanjaan sama seperti kamu yang membantu ibu tadi pagi."
Dengan cara ini, anak akan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Ketika memuji anak sebaiknya menggunakan pujian deskriptif, dibanding langsung memberikan julukan tertentu. Usahakan memuji anak dengan kata-kata yang spesifik dan positif.