Cara Novita Tandry Mengajarkan Anak Bertanggung Jawab

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 07:00 WIB

Novita Tandry. novitatandry.com

TEMPO.CO, Jakarta - Keriuhan yang ditimbulkan dua puluhan bocah di NTO Daycare di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, itu menenggelamkan obrolan kami. Novita Tandry, pemilik sekolah bermain itu, mengajak Tempo pindah ke ruangannya.

"Di sini, kami membiarkan anak-anak bermain, tidak dilarang berlari dan berteriak," ujar Novita membagi resepnya mendidik anak usia dini. "Hanya saja mereka harus bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan."

Tanggung jawab menjadi satu kuncinya. Ada banyak bentuk pembelajaran tanggung jawab. Contohnya, lewat buang air besar. Pakar pendidikan anak lulusan University of New South Wales, Sydney, ini membiasakan anak-anak didiknya untuk melihat feses mulai usia 2 tahun. Bentuk tinja yang baik, menurut dia, adalah yang padat dan berwarna agak jingga. Jika yang keluar saat itu berbeda, dia menambahkan, anak-anak asuhnya harus mengingat apa saja yang mereka konsumsi. "Mungkin saja bukan makanan sehat," ujar Novita.

Novita-penulis lima buku perilaku dan kesehatan anak, terakhir Happy Parenting with Novita Tandry yang terbit Juni lalu-mendirikan Super Tots, sebelumnya Tumble Tots, pada 1993. Awalnya, mereka menggunakan kurikulum dari Inggris. Beberapa tahun kemudian, Novita mengubahnya dengan alasan beberapa nilai Barat tidak sesuai dengan budaya Indonesia, misalnya memanggil ayah dengan namanya.

Seiring dengan waktu, dia membawa lebih banyak merek pendidikan luar negeri. Kini, NTO International, perusahaan induk miliknya, membawahkan tujuh sekolah, yaitu NTO Day Care, Super Tots, Leaps & Bound, Right Steps Kindergarten, Right Starts, dan Indonesia Teacher Academy. Secara total, ada 41 cabang, dari Jakarta sampai Sorong.

Menurut Novita, sebanyak 70 persen porsi pembelajaran anak didapat dari lingkungannya. Sosok yang menjadi panutan utama bagi anak-anak adalah orang tuanya. Untuk itu, dia berharap orang tua ikut serta dalam setiap fase pendidikan. "Jangan pernah katakan tidak ada waktu untuk anak-anak," ujar dia. "Ganti sekadar kata 'cinta' untuk anak dengan waktu untuk mereka. Jangan sampai anak kehilangan kita sebagai orang tua dan menggantikannya dengan sosok lain," katanya.

Novita juga mengajak orang tua untuk meluapkan cintanya lewat asupan gizi untuk anak-anaknya. Perempuan yang juga belajar gizi klinis di sekolah gizi Rai Institute dan Martha Tilaar ini mengolah sendiri menu untuk anak-anak didiknya. Bukan cuma kandungan nutrisi yang dia perhatikan, tapi juga cara memasaknya. Di sekolah-sekolahnya, semua alat masak terbuat dari titanium.

Pertimbangan Novita, logam ringan dan tahan korosi itu bahan yang paling bisa diterima oleh tubuh. Dia menganalogikannya dengan pemasangan pen titanium untuk tulang patah. "Pen tertanam di dalam tubuh bertahun-tahun, tapi tidak membahayakan," kata dia. Masakannya dikukus, dipanggang, atau disangrai. Dia menghindari minyak goreng untuk meminimalkan masuknya lemak ke tubuh.

Menurut Novita, obesitas-yang makin banyak menyerang anak Indonesia-bukan disebabkan faktor genetis, melainkan gaya hidup yang diturunkan orang tuanya. Dia mencontohkan kebiasaan makan bersama keluarga yang kerap menyuguhkan makanan tidak sehat. "Karena itu, pengertian tentang makanan sehat sudah diajarkan sedini mungkin, mulai 6 bulan sampai 6 tahun," ujar ibu dua anak yang fitness empat kali sepekan ini. Tujuannya, untuk membentuk kebiasaan si anak sampai dewasa nanti.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Berkat Kelereng, Harli Jordean Jadi CEO Termuda di Dunia
Juanita Aditiawan, Sukses Bawa Make-up Indonesia ke Ethiopia
Cerita Cinta Gita Sjahrir tentang Sepeda Statis Dalam Ruangan

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

12 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

14 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

18 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya