TEMPO.CO, Jakarta – Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai pembunuh tersembunyi karena tak memiliki gejala khusus pada penderitanya sampai ia mengalami komplikasi atau penyakit lain yang kronis. Diperkirakan ada 70 juta orang menderita tekanan darah tinggi dan hanya 52 persen yang mengontrolnya.
Tekanan darah yang normal pada manusia sehat adalah 120/80 atau sedikit lebih rendah. Bila alat pengukur sudah menunjukkan angka 140/90, tandanya tekanan darah sudah tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa disebabkan beberapa hal. Berikut ini di antaranya, seperti dilansir Foxnews:
1. Usia Hipertensi berisiko terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Lebih dari dua pertiga orang berusia di atas 65 tahun mengalaminya dan 90 persen dari mereka yang memiliki tekanan darah normal pada umur 55 tahun juga tetap berisiko mengalaminya.
2. Keturunan Tekanan darah tinggi bisa juga karena faktor keturunan.
3. Ras Di Amerika Serikat, misalnya, hipertensi lebih mudah menyerang mereka yang berdarah Afrika-Amerika dibanding ras Kaukasian.
4. Obesitas Diperkirakan sekitar 70 persen orang yang kelebihan berat badan mengalami hipertensi. Obesitas menyebabkan tekanan darah naik dengan cara mengubah fungsi ginjal, menaikkan volume darah, dan menyebabkan kerusakan pembuluh lewat pengendapan insulin. Kelebihan berat juga berarti pembuluh kapiler yang lebih panjang, sehingga darah harus mengalir lebih jauh.
5. Konsumsi garam tinggi Makin banyak mengkonsumsi garam makin mudah terserang tekanan darah tinggi.
6. Kurang asupan potasium Potasium membantu menjaga keseimbangan jumlah sodium dalam sel-sel tubuh. Bila tubuh kekurangan potasium, kelebihan darah akan disimpan dalam darah.
7. Alkohol Meminum alkohol lebih dari dua kali sehari menambah risiko terserang hipertensi.
8. Stres Tingkat stres yang tinggi bisa memicu tekanan darah tinggi.
9. Kondisi kronis tertentu Penyakit seperti diabetes, ginjal, atau masalah tidur juga bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi. Komplikasi dari darah tinggi adalah serang jantung atau stroke, gagal jantung, pembuluh darah di ginjal yang menyempit dan melemah, pembuluh darah di mata yang menyempit dan mengeras, sindrom metabolisme, serta sulit mengingat.
Gaya hidup yang keliru juga bisa memicu hipertensi. Cobalah untuk menjaga berat badan, cukup tidur, membatasi asupan sodium dan alkohol, serta rutinlah berolahraga minimal 30 menit sehari.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
8 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.