Kenali Penyakit Kawasaki pada Anak  

Reporter

Editor

Sandra

Minggu, 4 Desember 2016 15:00 WIB

Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per

TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Bunda wajib curiga jika si kecil mengalami panas tinggi selama 5 hari, mata merah, bibir pecah, dan terdapat ruam pada kulitnya. Ini salah satu tanda anak mengalami penyakit Kawasaki. Jika tidak ditangani dengan cepat, dapat menyebabkan serangan jantung, bahkan kematian.

Penyakit Kawasaki, atau sindrom kelenjar getah bening mukokutaneus (mucocutaneous lymphnode syndrome), adalah penyakit langka pada anak-anak yang mempengaruhi pembuluh darah. Biasanya menyerang anak kurang dari umur 5 tahun.

Penyebab penyakit yang pertama kali ditemukan oleh dokter spesialis anak di Jepang, Tomisaku Kawasaki, ini belum diketahui secara pasti. Ada yang berpendapat reaksi tubuh akibat infeksi virus atau bakteri, juga genetika dari etnis tertentu.

Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, cara pencegahannya pun belum bisa ditentukan. Umumnya penyakit ini menyerang anak keturunan Jepang dan Korea, walaupun ditemukan juga pada anak dari etnis lain.

Walaupun tidak menular, ini adalah penyakit serius. Gejala awalnya sering mengelabui. Gejalanya mirip dengan penyakit campak, alergi obat, atau gondongan. Adapun gejala penyakit Kawasaki, seperti dilansir dari laman Kidshealth, muncul secara bertahap.

#Tahap pertama diawali dengan demam tinggi hingga mencapai 40 derajat minimal selama 5 hari, mata merah pada mata kiri dan kanan, bibir kering dan pecah, lidah dan mulut memerah (pada lidah disebut “strawberry tongue”), ruam pada kulit dalam berbagai bentuk (polymorph), telapak tangan dan kaki berwarna merah dan bengkak, juga terjadi pembesaran kelenjar getah bening pada salah satu sisi leher.

#Tahap kedua sekitar 2 minggu sejak timbulnya gejala di atas. Setelah demam menurun, kulit jari tangan dan kaki mengelupas.

Apa yang harus dilakukan jika buah hati mengalami gejala penyakit Kawasaki? Orang tua sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jantung, melakukan pemeriksaan laboratorium, dan menjalani pengobatan intensif.

Penanganan yang cepat kurang dari 7 hari dapat mengurangi risiko komplikasi pada jantung. Sebab, hal yang paling ditakuti dari penyakit Kawasaki adalah komplikasi jantung, yakni adanya penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah yang menuju jantung, yang bisa menyebabkan kematian.

KIDSHEALTH | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Alasan Anak Menyontek
Tip Menanamkan Konsep Keuangan kepada Anak
Alasan Sebelum Umur 12 Tahun Anak Tak Boleh Pegang Gadget


Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya