TEMPO.CO, Jakarta - Lahan parkir di daerah perkotaan semakin hari terus bertambah setiap harinya. Sebuah studi dari Massachusetts Institute of Technology menyebutkan, di banyak kota besar di seluruh dunia, sepertiga dari luas lahannya digunakan sebagai areal parkir.
Padahal tahukah Anda apa yang terjadi dengan mobil atau sepeda motor Anda saat diparkir di lahan parkir kantor, pertokoan atau garasi rumah? Teronggok begitu saja. Sebuah studi dari IBM tahun 2011 menyebutkan, selama 96 persen waktu sebuah kendaraan dalam sehari hanya diam manis di areal parkir.
Inilah yang mengakibatkan kemacetan. Karena pengemudi bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di belakang kemudi atau di tengah kemacetan, hanya untuk berkeliling di lahan parkir mencari tempat kosong. Apalagi di Jabodetabek, 74,4 persen dari 25,7 juta perjalanan yang terjadi setiap harinya dilakukan dengan kendaraan pribadi. Bayangkan berapa besarnya potensi kerusakan lingkungan yang terjadi akibat emisi karbon dari masing-masing kendaraan tersebut. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menghitung, kemacetan yang ditimbulkan dari kendaraan-kendaraan tersebut menyebabkan kerugian produktivitas sebesar Rp 65 triliun setiap tahunnya.
Karena alasan itulah, aplikasi mobilitas Uber memperkenalkan program UberKEBUN. Tujuannya, memberi bayangan kepada masyarakat untuk memiliki kota dengan jumlah lahan parkir lebih sedikit dan jumlah taman lebih banyak. Dengan setiap perjalanan yang dilakukan dengan memilih opsi UberKEBUN, Uber akan menyumbangkan Rp 5 ribu untuk program My Baby Tree dari WWF Indonesia. Donasi tersebut akan digunakan untuk menanam pohon di wilayah-wilayah yang membutuhkan di Indonesia.
Acara perkenalanan program UberKEBUN ini sendiri dilakukan serentak di 4 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali, dengan sebuah penampilan unik yakni menggelar karpet rumput hijau sintetis di 14 lokasi parkir di kota-kota tersebut. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengurangi ketergantungan mereka akan kendaraan pribadi dan menggunakan Uber,” kata Consumer Communications Lead Uber Jakarta, Novita Sari.
Menurut Novita, dengan teknologi ridesharing dari Uber, masyarakat bisa menciptakan mobilitas masyarakat perkotaan yang lebih cerdas. Ridesharing adalah sistem transportasi yang memungkinkan satu pengemudi membawa penumpang sebanyak-sebanyaknya dalam beberapa kali perjalanan dalam satu hari. Ada pula program carpooling atau nebeng, yang diberi nama UberPOOL, dimana satu pengemudi dapat membawa beberapa penumpang yang arah tujuannya sama, dalam satu kali perjalanan.
Menurut Novita, program UberPOOL terbukti efektif mengurai kemacetan dan polusi. “Selama tujuh bulan pertama tahun 2016, secara global UberPOOL telah mengurangi emisi karbon sekitar 55 ribu ton dan menghemat bahan bakar sebanyak 23 juta liter,” katanya mengklaim keberhasilan program UberPOOL.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari progam ini, lanjut Novi, Uber Indonesia akan mengajak serta semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, lembaga non profit maupun perusahaan, untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita membangun kota yang lebih hijau dan minim kendaraan pribadi. "Kami mengajak semua kalangan untuk membantu mewujudkan kota yang banyak memiliki lahan hijau. Selain menyehatkan, juga bermanfaat untuk rekreasi keluarga," ujarnya.
DA CANDRANINGRUM
Baca juga:
5 Bentuk Gambar yang Mampu Redakan Stres
Berdasar DNA, Orang Cerdas Akan Pilih Pasangan Cerdas
Rona Pink dan Dark Angel Semarakkan Fashion Show Victoria's Secret 2016
Berita terkait
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
6 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan
28 hari lalu
Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.
Baca SelengkapnyaMengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya
43 hari lalu
Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.
Baca SelengkapnyaAlasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung
47 hari lalu
Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.
Baca Selengkapnya4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK
58 hari lalu
Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi
13 Februari 2024
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.
Baca SelengkapnyaPertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu
31 Januari 2024
Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.
Baca SelengkapnyaAnies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?
29 Januari 2024
Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?
Baca SelengkapnyaTemui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim
28 Januari 2024
Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja
25 Januari 2024
Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.
Baca Selengkapnya