Berdasar DNA, Orang Cerdas Akan Pilih Pasangan Cerdas

Reporter

Editor

Sandra

Rabu, 30 November 2016 08:00 WIB

Ilustrasi perkawinan (Al Arabiya)

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya manusia merasa nyaman dengan lingkungan yang sama. Manusia tidak memilih pasangan mereka secara acak. Dia akan memilih orang-orang dengan ciri-ciri yang sama. Orang yang cerdas cenderung mencari pasangan yang mempunyai potensial kecerdasan dan pendidikan yang sama.

Penelitian University of East Anglia (UEA) mengatakan, orang yang memiliki gen cerdas cenderung untuk menikah, dan memiliki anak dengan orang-orang dengan DNA yang sama.

Seperti kita ketahui bahwa manusia menikah secara asortatif, artinya perkawinan dilakukan antar individu yang mempunyai perilaku atau karakteristik yang cocok. Dikaitkan dengan pendidikan menunjukkan, DNA mempengaruhi keputusan memilih dengan signifikan. Orang biasanya menikah dengan orang lain yang tingkat pendidikannya sama.

Peneliti yang dipimpin David Hugh-Jones dari UEA School of Economics, dan Abdel Abdellaoui dari Departemen Psikologi Biologi, VU University di Belanda ini berpendapat, bahwa hal ini dapat meningkatkan ketimpangan genetik dan sosial di generasi mendatang. Karena anak-anak dari pasangan yang menikah asortatif, secara genetik akan lebih banyak dari orang-orang yang menikah acak.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal Intelligence pada 29 Agustus 2016 ini menganalisa, apakah pernikahan asortatif berkaitan dengan tingkat pendidikan, dapat dideteksi melalui DNA. Responden terdiri atas 1.600 pasangan menikah di Inggris. Sampel diambil dari UK Household Longitudinal Study.

Hugh-Jones, dosen senior ekonomi, mengatakan: "Temuan kami menunjukkan bukti yang kuat bahwa genetik mempengaruhi pernikahan asortatif berkaitan dengan tingkat pendidikan di Inggris. Hal ini mempengaruhi perkembangan evolusi generasi yang akan datang.”

Masih lanjut Jones, kawin asortatif bersifat genetik berdasarkan status sosial-ekonomi, seperti pendidikan, meningkatkan variasi karakteristik genetik dalam populasi. Jika hal ini terus berlanjut, hal ini dapat meningkatkan kesenjangan sosial, seperti pendidikan atau penghasilan.

"Ketimpangan sosial tumbuh akibat timbulnya ketidaksetaraan biologis, ketidaksetaraan dalam masyarakat akan sulit mengatasi dampak kawin asortatif yang dapat terjadi pada setiap generasi," kata Jones lagi.

Para peneliti menemukan hubungan secara signifikan antara pendidikan dengan pasangan. Bahwa orang dengan genetik berpendidikan tinggi cenderung memiliki pasangan yang berpendidikan tinggi.

Mereka juga menemukan bahwa pasangan yang tinggal di daerah yang sama dan tingkat pendidikan yang sama, saling cocok. Dalam pernikahan asortatif, faktor genetik tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan.

MEDICALNEWSTODAY | DINA ANDRIANI

Baca juga:
Pasangan Hobi Mengatur, Sayang atau Ingin Mengendalikan?
6 Perkataan Pria yang Bikin Perempuan Kesal
Bila Si Dia Marah, Anda Harus Bagaimana?

Berita terkait

Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

46 hari lalu

Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.

Baca Selengkapnya

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.

Baca Selengkapnya

Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.

Baca Selengkapnya

Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?

Baca Selengkapnya

Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.

Baca Selengkapnya

Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.

Baca Selengkapnya

Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.

Baca Selengkapnya