Private Barber, Profesi Kekinian yang Menjanjikan

Reporter

Senin, 14 November 2016 14:21 WIB

Barber Shop. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda perhatikan dengan seksama, saat ini semakin banyak dibuka gerai barber shop atau gerai pangkas rambut khusus pria. Di sela-sela booming bisnis itu, muncul ide-ide kreatif dari sebagian generasi milenial membuka jasa male grooming yang lebih private, yang memanfaatkan tren pria pesolek dengan caranya sendiri.

Mereka memilih menjadi tukang pangkas pribadi atau home-delivery barber demi membidik segmen pasar yang lebih eksklusif; seperti para selebritas, ekspatriat, atau bahkan pejabat negara.

Salah satu anak muda kreatif yang memilih menjadi private barber spesialis adalah Nikasius Dirgahayu yang sudah memiliki beberapa pelanggan setia, antara lain Raffi Ahmad, Raditya Dika, Dennis Adhiswara, Adipati Dolken, hingga pejabat negara seperti Hidayat Nur Wahid.

Pria yang akrab disapa Nick itu mengawali kariernya sejak akhir 2012. Mulanya, lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini sering dimintai tolong memangkas rambut teman-temannya. Dia pun belajar tentang hair styling secara otodidak dari pengalaman itu.

“Pertama kali saya dibayar seharga Rp 50 ribu. Dari sana lantas saya semakin menemukan passion saya di dunia tata rambut. Akhirnya saya mulai belajar langsung dari tiga barber profesional asal Amerika Serikat untuk meningkatkan teknik styling,” ujarnya.

Di tengah booming salon kekinian khusus pria sejak 2012, Nick justru memilih untuk menjajakan jasanya dengan sistem home delivery. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas kerja dan kepuasan pelanggan.

“Kalau kita bicara barbershop, saat ini banyak sekali salon yang mempekerjakan tukang pangkas ala kadarnya dengan kemampuan memotong rambut dan styling yang biasa-biasa saja. Hanya saja mereka ditunjang interior bagus dan ruangan ber-AC,” ujarnya.

Sebuah barbershop, menurut Nick, seharusnya bukan sekadar tempat untuk pangkas rambut, tetapi juga tempat bersosialisasi, mengobrol, menemukan teman baru, dan berinteraksi. Kiblat barbershop yang ideal itu adalah Amerika Serikat.

“Jadi ada koneksi yang bagus antara barber dengan konsumen. Beda dengan di sini. Di barbershop, ketika orang mengantri, mereka tidak bicara satu sama lain. Selesai potong rambut, lalu sudah begitu saja. Hubungannya hanya sebatas bisnis,” tuturnya.

Hal itu juga menjadi alasan mengapa dia memutuskan menjadi private barber. Sebab, dia bisa membangun kedekatan dengan konsumennya. Dia bisa menganggap konsumennya sebagai teman untuk saling curhat dan membangun relasi yang lebih personal.

Selain itu, dia bisa mendapatkan konsumen pria dandy yang lebih eksklusif. Mulai dari selebritas, pejabat, hingga ekspatriat. Namun demikian, dia juga meladeni permintaan dari pasien di rumah sakit atau warga manula yang sudah tidak mampu keluar rumah lagi.

BISNIS

Berita lainnya:
7 Hal yang Dibenci Kaum Lajang
Mau Kurus? Berhenti Makan Setelah Kenyang 80 Persen
Lukman Sardi Tampil Satu Frame Bersama 2 Artis Ini

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya