Memahami Usia yang Tepat untuk Vaksin DBD

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 06:00 WIB

Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, demam berdarah dengue (DBD) hampir selalu mewabah dan memakan korban jiwa. Hingga September 2016, tercatat hampir 160 ribu kasus DBD dilaporkan di Indonesia, yang mengalami peningkatan sebesar 17 persen dibandingkan dengan jumlah kasus pada sembilan bulan pertama 2015.

Namun masyarakat Indonesia bisa lega sejenak karena vaksin DBD pertama di dunia telah masuk ke Indonesia. Vaksin DBD ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia 9-16 tahun.

Menurut Sri Rezeki S. Hadinegoro selaku Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), vaksin tersebut mampu mencegah sekitar 2/3 kasus DBD. "Anak dalam rentang usia 9-16 tahun berjumlah 20 juta jiwa, sekitar dua pertiga atau sekitar 12 juta kasus DBD bisa dicegah," tuturnya dalam konferensi pers pengumuman vaksin dengue pertama di dunia, yang kini tersedia di Indonesia, pada Selasa, 25 Oktober 2016, di Jakarta.

Sri Rezeki mengatakan vaksin ini kemungkinan juga cocok bila dipakai untuk mereka yang berusia di atas 16 tahun. Namun, menurut dia, perlu diadakan penelitian lebih lanjut. "Kita punya estimasi baik bahwa vaksin ini dipakai di atas umur 16 tahun karena di negara lain sudah dipakai untuk kelompok usia 9-45 tahun," katanya.

Untuk anak di bawah 9 tahun, vaksin tersebut dinilai kurang cocok karena reaksi imun anak pada usia tersebut belum sebaik anak di atas 9 tahun. Sebab, vaksin DBD ini merupakan vaksin hidup yang akan menimbulkan efek samping yang sama dengan gejala DBD, hanya lebih ringan.

Vaksin ini tidak hanya cocok untuk mereka yang belum pernah terinfeksi virus dengue, tapi juga cocok untuk mereka yang sudah pernah terinfeksi virus tersebut. "Virus dengue terdiri atas empat tipe. Meskipun sudah pernah mengalami satu tipe virus, kemungkinan bisa terinfeksi tiga tipe virus yang lainnya. Vaksin ini bisa melindungi individu tersebut dari tiga tipe virus lainnya," ucap Sri.

Vaksin produksi Sanofi Pasteur tersebut kini telah tersedia di rumah sakit-rumah sakit di beberapa kota besar di Indonesia. Menurut Manajer Umum Sanofi Pasteur Indonesia Joko Murdianto, vaksin ini memang dipasarkan di negara yang endemis DBD, salah satunya Indonesia.

"Kami ingin memasarkan vaksin ini di negara endemis DBD dan yang memang membutuhkan vaksin, salah satunya Indonesia. Vaksin ini telah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan dan untuk mendapatkan vaksin ini bisa dilakukan konsultasi dengan rumah sakit atau dokter," ujarnya. Vaksin tersebut diproduksi sekitar 100 juta buah per tahun di Prancis dan didistribusikan di Indonesia sesuai kebutuhan.

TABLOIDBINTANG



Artikel lain:
9 Gejala Lupus yang Sering Dianggap Penyakit Lain
Manfaat Taoge untuk Ibu Hamil
Pacar di Lingkaran Teman Tak Menjamin Hubungan Langgeng



Advertising
Advertising

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

11 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

18 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya